INDONESIA -- diprediksi akan memasuki fenomena bonus demografi pada tahun 2030. Bonus demografi merupakan peningkatan jumlah penduduk usia produktif secara signifikan. Hal ini terjadi karena keberhasilan program Keluarga Berencana (KB). Keberhasilan program KB, terdapat perubahan pada struktur umur penduduk yang ditandai dengan menurunnya rasio ketergantungan (dependency ratio) penduduk non-usia kerja (0-14 tahun dan >65 tahun) terhadap penduduk usia kerja (15-64 tahun).
Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, saat ini menjadi masalah yang harus segera diatasi oleh pemerintah. Karena pada dasarnya suatu negara dikatakan negara jika terdapat penduduk yang menempati suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu. Di negara berkembang seperti Indonesia, pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi menghasilkan kualitas penduduk yang rendah karena pemerintah belum bisa menangani permasalahan kependudukan sepenuhnya.
"Jumlah penduduk yang besar apabila berkualitas akan menjadi potensi sumber daya manusia yang luar biasa, namun kenyataannya kualitas penduduk Indonesia masih memprihatinkan," kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Fasli Jalal, di Bantul.
Pada tahun 2014, jumlah penduduk Indonesia berjumlah 255,1 juta jiwa berdasarkan data dari Bank Dunia, Biro Sensus Amerika Serikat. Pada tahun 2015, jumlah penduduk Indonesia tercatat 258,2 juta jiwa berdasarkan data dari Bank Dunia, Biro Sensus Amerika Serikat. Dan pada tahun 2016, jumlah penduduk Indonesia mengalami peningkatan 2,9 juta jiwa sehingga jumlah penduduknya berjumlah 261,1 juta jiwa berdasarkan data dari Bank Dunia, Biro Sensus Amerika Serikat. Rata -- rata laju pertumbuhan penduduk Indonesia berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) adalah 1,36 % per-tahun. Dari data tersebut dapat dilihat bahawa peningkatan pertumbuhan penduduk Indonesia dalam 3 tahun terakhir mengalami peningkatan. Namun, permasalahan kependudukan yang terjadi di Indonesia juga tak kunjung usai.Â
Kualitas penduduk Indonesia berdasarkan Human Development Index 2012 menduduki urutan 121 dari 187 negara yang ada di dunia.
Banyak faktor yang menyebabkan kualitas sumber daya manusia rendah, diantaranya :
1.Masalah Pendidikan
Tingkat pendidikan termasuk salah satu indikator yang menentukan kualitas penduduk. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang dicapai, maka semakin tinggi kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Saat ini tingkat pendidikan penduduk Indonesia masih tergolong relatif rendah. Karena mayoritas penduduk Indonesia hanya mengenyam pendidikan sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) bahkan tak jarang pula masyarakat Indonesia yang lulus dengan ijazah Sekolah Dasar (SD).
2.Masalah Kesehatan
Kesehatan penduduk juga dijadikan suatu indikator kualitas penduduk. Semakin tinggi tingkat kesehatan penduduk Indonesia maka semakin tinggi pula kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan. Indikasi tingkat kesehatan antara lain : angka kematian bayi, angka kematian ibu kelahiran, ketercukupan gizi makanan, dan usia harapan hidup.
3.Pendapatan Perkapita