Dia datang dengan seribu muslihatÂ
mengantarkan kebahagiaan
Tangan menggapai, memeluk, mendamba
mengirim kehangatan jiwa
Tak ada lagi yang dibutuhkan
Segalanya telah bersatu memandu
Dunia tak perlu bersua
karena berdua dunianya
Lalu sang waktu datang
dengan perkasa mengibaskan sayapnya
Segalanya hilang beterbangan
Dunia telah kehilangan tawanya
Dia berubah. . . ntah kenapa
Waktukah yang salah?
Mengapa dengan tega mengubahnya?
ataukah ini hanya drama dan sandiwara
Bila begitu sungguh . . .
Kepalsuan yang sangat indah
Sandiwara yang menakjubkan
Kini segalanya singgah menyinggah
Lalu berlalu tak bersisa
Datang lagi dan lagi
Lalu pergi hilang menghilang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H