Mohon tunggu...
Dessi Christanti
Dessi Christanti Mohon Tunggu... Dosen - seorang Ibu dan istri

Selalu bersyukur dan berpikir positif

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Jika "2+2=22", Inilah Konformitas dalam Film "Alternative Math"

13 Oktober 2021   13:13 Diperbarui: 16 Oktober 2021   20:45 5210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para orangtua siswa (dan mungkin masyarakat umum) melakukan demonstrasi dan menganggap bahwa seharusnya ada jawaban lain untuk 2+2, kepala sekolah dan dewan sekolah pun mengikuti pendapat kelompok orangtua (dan masyarakat umum) tersebut.

Dalam psikologi, perilaku yang ditunjukkan oleh kepala sekolah dan para anggota dewan yang sepakat dengan pendapat kelompok orangtua (dan masyarakat umum) dikenal dengan istilah konformitas. 

Apa sih konformitas itu? Sesungguhnya konformitas adalah salah satu bentuk pengaruh sosial yang terjadi bila individu mengubah sikap dan tingkah laku mereka agar sesuai dengan norma sosial yang ada (Baron & Byrne, 2005). 

Tokoh lain yaitu O'Sear (1985) menjelaskan bahwa individu disebut melakukan konformitas bila menampilkan perilaku tertentu karena mayoritas individu menampilkan perilaku tersebut. 

Dengan kata lain Individu dianggap melakukan konformitas bila ia  mengikuti pendapat dan pengaruh mayoritas atau dengan kata lain menyerah pada tekanan kelompok. 

Bahasa gampangnya konformitas adalah perilaku ikut-ikutan alias ikut orang lain. Individu terkesan tidak memiliki pendirian karena mudah terpengaruh orang lain.

Jauh sebelumnya, pada tahun 1951 Solomon Asch melakukan percobaan mengenai konformitas ini. 

Dalam percobaan tersebut, seorang individu yang bersedia menjadi partisipan berada di sebuah ruangan bersama sejumlah orang. Partisipan ini tidak mengetahui bahwa sebenarnya orang-orang lain tersebut adalah asisten peneliti yang berpura-pura menjadi peserta percobaan. 

Peneliti kemudian memperlihatkan dua lembar kartu. Pada kartu pertama berisi gambar sebuah garis. Pada kartu kedua berisi 3 garis dengan panjang berbeda beda. 

Peneliti meminta kepada semua orang yang ada di ruang tersebut untuk menjawab garis mana di kartu kedua yang memiliki panjang yang sama dengan panjang garis di kartu pertama. Setiap orang diminta menjawab secara verbal sehingga semua orang bisa mendengar jawabannya. 

Peneliti sengaja mengatur agar partisipan mendapat giliran terakhir untuk menjawab. Peneliti juga sudah memberitahu para asisten peneliti untuk memberikan jawaban yang salah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun