Mohon tunggu...
Desriyanti Djafar
Desriyanti Djafar Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Mahasiswa

Laa Tazhan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pilihan yang Tepat Kuliah Hybrid Unisa Yogyakarta di Masa Pandemi

26 Januari 2022   11:36 Diperbarui: 26 Januari 2022   11:40 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah  anda berpikir untuk kuliah, dan ingin belajar online, daripada mendapatkan gelar dengan cara tradisional? Banyak yang  mungkin berpikir bahwa mendapatkan gelar secara online lebih murah daripada mendapatkan pendidikan seperti yang dilakukan banyak siswa. Selain itu, ada yang berpikir kelas online lebih nyaman untuk orang dewasa yang sibuk daripada kelas reguler. Pemikiran seperti itu akan benar, tetapi apakah  kalian telah mempertimbangkan lingkungan pembelajaran hibrida, yang sebenarnya mungkin lebih baik daripada alternatif lain karena berbagai alasan? Kalian  mungkin bertanya-tanya apa itu lingkungan belajar hybrid dan bagaimana perbedaannya dari pengaturan kelas tradisional atau program kuliah online tradisional. Lingkungan belajar hybrid mnggabungkan metode tradisional dan online.


Dalam perkuliahan hybrid, Siswa memiliki kesempatan untuk memahami teknologi baru dengan menggunakan teknologi pembelajaran adaptif. Guru lebih mampu membantu siswa mereka mencapai potensi maksimal mereka. Ketika siswa bertemu di ruang kelas, waktu mereka sering kali memiliki kualitas yang lebih tinggi daripada di program tradisional, tetapi siswa masih menerima waktu kelas yang tidak akan mereka dapatkan dalam program online reguler. Siswa masih menerima waktu tatap muka reguler dengan profesor yang mungkin tidak mereka dapatkan dalam pembelajaran tradisional.


Salah satunya adalah Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta. Unisa telah melakukan kuliah hybrid untuk meningkatkan model pembelajaran interaktif antara dosen dan mahasiswa. Terutama pada program keperawatan yang menggunakan teknik praktis untuk mengajarkan keterampilan. Sebelum metode hybrid, mahasiswa dari luar Yogyakarta harus melakukan karantina mandiri selama 14 hari. Mahasiswa dan instruktur harus mengikuti tes antigen satu hari sebelum kuliah tatap muka.


Dalam pelaksanaanya ini akan ditautkan ke aplikasi Peduli Lindungi. Pendekatan hybrid ini membutuhkan 2 dosis vaksinasi terlebih dahulu. Selain itu, dalam sistem hybrid ini, siswa dipisahkan menjadi 5 kelompok yang masing-masing terdiri dari 13 siswa. Mahasiswa akan menjalankan kuliah Sesuai dengan jadwal dosen, mahasiswa harus mampu memahami isi kuliah atau modul praktikum.


Transisi dari online ke offline membantu mahasiswa mempelajari cara kerja perkuliahan di Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta. Kontak antara presenter dan mahasiswa lebih terjalin dalam kuliah offline daripada kuliah online. Agar aplikasi hibrida ini berfungsi dengan baik, siswa harus mengikuti rutinitas kesehatan 5M dari pemerintah. Unisa tentunya masih menggunakan media seperti Zoom, Google Meet dan Goggle Classroom untuk pembelajaran online. Penyampaian pembelajaran online melalui media preset tidak bisa dilepaskan dari hal ini. Kuliah hybrid ini 70% online dan 30% offline. Strategi pembelajaran hybrid ini berguna di masa pandemi karena mahasiswa bisa mengikuti perkuliahan secara offline atau langsung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun