Mohon tunggu...
Desri Yana
Desri Yana Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji

Mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kritik Sastra Mengenai Film Dikta & Hukum

7 Desember 2022   00:36 Diperbarui: 7 Desember 2022   00:40 2964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelebihan: Menurut saya, kelebihan dari novel Dikta & Hukum ini cukup banyak. Mulai dari cover buku, pemilihan gradasi warna yang tepat membuat cover buku menjadi enak dipandang, kemudian terdapat gambar laki-laki dan perempuan yang seolah- olah sudah bisa menggambarkan isi dari novel ditambah desain cover yang begitu unik dan enak dipandang.

Novel Dikta & Hukum ini mengajak kita lebih banyak bersyukur diberi kehidupan yang sehat karna kita tau Kesehatan itu mahal dan penting. Meski Dikta pintar, kaya, perhatian, rajin, baik,ganteng namun takdir tidak berpihak pada dia yang umur  Dikta tidak lama. Novel ini juga membuat kita jangan mudah menyerah seperti Dikta yang memperjuangkan hidup dengan menjalankan kemotrapi atau cuci darah demi bertahan hidup bersama ibu dan orang sekitarnya. 

Novel Dikta & Hukum juga mengangkat kurang memperhatikan atau mengabaikan kesehatan  diri sendiri terutama anak muda. Persahabatan antara Dikta dan teman-temannya patut ditiru. Selain itu, penulis menyisipkan banyak amanat dari kisah para tokoh, seperti sifat bersyukur, pantang menyerah yang bisa pembaca tiru dari Dikta.  Endingnya  berakhir dengan cukup jelas sehingga pembaca paham  dan  tidak digantung. 

Daya Tarik dalam novel Dikta & Hukum adalah UUDN yakni singkatan dari Undang-undang Dikta dan Nadhira yang berisi seperti berikut:

  • Pasal satu, Dasar hukum perjodohan yang mengikat Dikta dan Nadhira.
  • Pasal dua, Memuat perihal Keduanya tanpa sadar saling menghindar agar tidak jatuh cinta satu sama lainnya.
  • Pasal tiga, Menjelaskan kedua belah pihak terhukum dengan jatuh cinta yang tak dapat mereka hindari (takdir).
  • Pasal empat, Ketentuan umum keduanya sepakat untuk menjadi kekasih yang saling mencintai dan menyayangi.
  • Pasal lima, Kewenangan absolut Semesta menentukan akhir dari cerita yang mereka yakini akan abadi meskipun akhirnya semesta tidak mengizinkan .

Kekurangan: Novel Dikta & Hukum terdapat pada penokohan dalam novel yang terlalu sempurna atau posisinya yang kurang tepat dan membuat novel terasa berlebihan. 

Alur cerita mudah ditebak, dari kejadian apa yang akan terjadi sampai adegan selanjutnya dalam film juga mudah di tebak. Selain itu, ada adegan Dikta yang terlalu berlebihan seperti Dikta nyamperin Nadhira untuk  meminta maaf  didepan pintu kamar Nadhira, yang seharusnya  Dikta memiliki cara lain yang lebih baik atau keren untuk meminta maaf.  Tanpa harus mendramatisir cerita karena pada dasarnya pembaca sudah mengetahui letak ketragisan di dalam hidup Dikta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun