Satu persatu aku mulai mengenal para dosen dan juga kakak tingkat. Mereka keluarga. Disini aku menemukan kekompakan, kerjasama, perbedaan pendapat. Ya memang tidak ada yang mampu menyempurnakan itu kecuali kita sendiri. Setiap akhir bulan, mahasiswa disini mengadakan kebersamaan dengan menonton dan makan malam bersama. Kebersamaan ini sangat membutuhkan kerjasama dan kekompakan yang baik.
Di tempat ini juga aku menemukan yang namanya kelompok kecil, dimana kita bebas mengeluarkan semua cerita kita baik itu dimasa lalu yang mungkin menyakitkan atau menyenangkan dengan sharing bersama kakak senior dan beberapa teman-teman dari berbagai tempat.Â
Bersyukur adalah kata yang paling aku jiwai ditempat ini. Apapun keadaanmu tetaplah bersyukur. Â Banyak orang diluar sana dengan segala kelebihannya tetapi selalu merasa kekurangan. Kebanyakan pemicu hal tersebut adalah tidak adanya rasa bersyukur dalam dirinya.
Dengan tidak lupa dengan tujuan awalku yaitu mengubah keluargaku menjadi  lebih baik lagi, aku semakin mengerti akan firman Tuhan. Perlahan-lahan firman Tuhan yang telah kupelajari mengubah pandanganku terhadap dunia. Yang dulunya aku memandang dunia ini kejam, jahat, tidak peduli akan diriku, ternyata dunia ini perlu dikasihani. Dunia sudah terlalu rusak karena manusia-manusia yang  tidak tahu diri. Aku berharap aku bisa menjadi seseorang penggerak diantara orang-orang di dunia yang membutuhkan rasa peduli ini. Dengan demikian berjalanlah semua misi dan rencana Allah di dunia ini.
Sekian dan Terimakasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H