Melihat langit mulai menghitam
Kudorong sepeda motor ku perlahan
Melewati setiap orang yang sama sibuknya
Segera ku belokkan kunci motorku
Â
Kutarik gas perlahan, tak ingin rasanya
Terlewatkan suara hujan kali ini
Hujan favorit ku
Mereka mulai datang bersamaan
 Ingin menyerang wajahku
Namun di halangi helm usangku
Kulihat rintikan keras hujan mulai deras
Senyumku melebar melihat hujan itu
Entah menapa aku sangat suka hujan
Karena dengan hujan
Alam pun tidak akan tau
Bahwa aku sedang menangis atau tertawa
Gigiku menggertak dingin
Namun tak ingin kalah
Ku terobos hujan dengan pekikan tawa
Aku menggigil tetapi bahagia jelas terukir di senyumku
Hujan kadang mengingatkan
Pada peristiwa yang mungkin menyakitkan
Tapi bagiku, hujan istimewa
Sangat istimewa
Dengan teliti angin hujan membawa beban dalam pikiranku
Mengosongkan ruang lara yang mulai jenuh
Meliuk-liuk melewati jalan basah
Jalan yang mulai penuh dengan air
Kepada kenangan tentang hujan, kuucapkan selamat jalan
Kau hanya cerita favorit di halaman yang sudah berlalu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H