Mohon tunggu...
NATALIA
NATALIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

halo nama saya natalia saya mahasiswa aktif fakultas pertanian program studi agronomi universitas lambung mangkurat

Selanjutnya

Tutup

Nature

Lahan basah dan perannya dalam sistem atmosfer

20 Desember 2024   00:35 Diperbarui: 20 Desember 2024   00:36 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

lingkungan di lahan basah dan perannya dalam sistem atmosfer

Lahan basah adalah ekosistem unik yang terdiri dari area tanah jenuh air secara permanen atau musiman. Contohnya meliputi rawa, paya, gambut, dan kawasan mangrove. Lahan basah memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan, khususnya dalam kaitannya dengan atmosfer. Hubungan antara lahan basah dan atmosfer terjalin melalui berbagai proses, termasuk penyimpanan karbon, pelepasan gas rumah kaca, dan pengaturan siklus air.

Secara ekologis, lahan basah berfungsi sebagai penyimpan karbon yang signifikan. Vegetasi yang tumbuh di lahan basah, seperti pohon bakau dan tanaman rawa, menyerap karbon dioksida (CO) dari atmosfer melalui proses fotosintesis. Karbon yang diserap kemudian disimpan dalam biomassa tanaman dan tanah organik. Hal ini membuat lahan basah menjadi "penyerap karbon" alami yang berperan dalam mengurangi konsentrasi CO di atmosfer, yang merupakan salah satu gas rumah kaca utama penyebab pemanasan global.

Namun, jika lahan basah terganggu atau dirusak, karbon yang tersimpan dalam tanah dapat dilepaskan kembali ke atmosfer dalam bentuk CO atau metana (CH). Proses ini sering terjadi akibat pengeringan lahan basah untuk keperluan pertanian, perkebunan, atau pembangunan infrastruktur. Metana, meskipun lebih sedikit jumlahnya dibandingkan CO, memiliki potensi pemanasan yang jauh lebih besar. Oleh karena itu, perlindungan dan pelestarian lahan basah menjadi sangat penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim.

Selain itu, lahan basah berkontribusi terhadap siklus air di atmosfer. Lahan basah bertindak sebagai spons alami yang menyerap air hujan dan melepaskannya perlahan-lahan ke atmosfer melalui proses evapotranspirasi. Proses ini membantu menjaga kelembapan udara dan mengatur pola hujanlokal. Di daerah pesisir, seperti mangrove, lahan basah juga berperan sebagai penahan gelombang dan angin kencang yang dapat memengaruhi dinamika atmosfer, khususnya selama badai tropis.

Lahan basah juga berfungsi sebagai penyaring alami yang membersihkan air dari polutan sebelum kembali ke siklus air. Proses ini melibatkan penyaringan zat-zat berbahaya, seperti logam berat dan limbah organik, yang jika dibiarkan dapat mencemari sumber air serta memengaruhi kualitas udara. Dengan menjaga kesehatan lahan basah, kualitas air dan udara yang saling berkaitan dapat tetap terjaga.

Namun, keberadaan lahan basah saat ini terus terancam oleh aktivitas manusia, seperti konversi lahan untuk keperluan agraris, urbanisasi, dan eksploitasi sumber daya alam. Penurunan luas lahan basah tidak hanya berdampak pada biodiversitas tetapi juga memengaruhi keseimbangan atmosfer. Salah satu contoh nyata adalah pengeringan lahan gambut di Indonesia, yang sering kali berujung pada kebakaran hutan. Kebakaran ini menghasilkan emisi gas rumah kaca yang besar, mengganggu kualitas udara, dan berdampak pada kesehatan masyarakat.

Untuk melestarikan lahan basah dan mengoptimalkan perannya dalam sistem atmosfer, diperlukan pendekatan terpadu yang melibatkan pemerintah, masyarakat, dan organisasi lingkungan. Kebijakan perlindungan lahan basah harus ditegakkan secara tegas, termasuk upaya restorasi kawasan yang telah rusak. Edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya lahan basah dalam mitigasi perubahan iklim juga menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kesadaran kolektif.

Dengan memahami hubungan erat antara lahan basah dan atmosfer, kita dapat menyadari betapa pentingnya ekosistem ini bagi kehidupan di Bumi. Lahan basah bukan hanya bentang alam yang indah, tetapi juga benteng pertahanan penting dalam menghadapi ancaman perubahan iklim. Pelestarian lahan basah adalah investasi jangka panjang bagi kesehatan lingkungan dan keberlanjutan kehidupan manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun