Bung Karno mengatakan, "Revolusi belum selesai. Bangsa Indonesia harus melakukan revolusi mental, seperti disampaikan Jokowi. Revolusi mental sangat dibutuhkan, agar bisa menjadi bangsa terhormat dan punya harga diri. Ini tugas berat, karena sejak dulu sudah saya ingatkan, pentingnya membangun kharakter bangsa, nation and character building. Bangsa tanpa kharakter, hanyalah hidup tanpa prinsip, terombang-ambing laksana berlayar tanpa tujuan. Sulit mencapai masyarakat adil dan makmur, hidup sentosa, sejahtera yang menjadi tujuan dan esensi demokrasi."
"Tentu dalam proses berdemokrasi, kepemimpinan nasional sangatlah memegang peranan penting dan menentukan. Jika salah memilih pemimpin, maka ada harga yang harus dibayar. Itulah sebabnya, saya mengingatkan kepada rakyat Indonesia, memilih pemimpin untuk menjadi Presiden Republik Indonesia 2014-2019 mendatang, harus mempunyai rekam jejak yang bagus, bukan sekedar pintar beretorika, atau piawai menunggang kuda. Tetapi terbukti baik, pernah memimpin manusia dan tidak punya beban atau dosa masa lalu. Bilamana pemimpin punya beban masa lalu, maka pada akhirnya akan membebani rakyat itu sendiri," tandas Bung Karno mengakhiri wicara imajiner dengan penulis.(*DESPEN OMPUSUNGGU, Fungsionaris DPP Partai NasDem)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H