Mohon tunggu...
Despal Haryadi
Despal Haryadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa yang suka menulis opini saya tentang hal-hal yang random

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Standar Ganda di Masyarakat Indonesia

7 Juni 2024   14:35 Diperbarui: 7 Juni 2024   14:36 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah kalian mendengar tentang standar ganda? Standar Ganda adalah Perlakuan berbeda dari seorang individu atau kelompok terhadap individu atau kelompok lain, yang dimana mereka seharusnya diperlakukan setara, namun justru malah malah mendapat perlakuan yang berbeda. Standar ganda bisa terjadi karena banyak hal contohnya seperti karena tradisi terdahulu yang berkembang di masyarakat, yang akhirnya memunculkan pendapat-pendapat atau stigma yang buruk tentang seseorang atau kelompok tertentu.

Standar ganda di lingkungan masyarakat Indonesia juga sering terjadi dan seakan masyarakat menganggapnya biasa saja Dan pada artikel opini ini kita akan membahas apa saja contoh standar ganda yang terjadi di lingkungan masyarakat Indonesia.

1. Standar ganda antara si rupawan dan si buruk rupa

Kalian semua pasti pernah melihat pasangan pria dan wanita yang keduanya sama-sama punya wajah yang Good looking, perlakuan yang mereka dapatkan di kolom komentar sosial medianya pasti berbeda dengan pasangan yang Ceweknya cantik namun cowoknya biasa aja, ataupun sebaliknya Cowoknya ganteng tapi ceweknya biasa aja. 

Di kolom komentar yang keduanya sama-sama good looking pasti berisi komentar yang positif, seperti

"semoga langgeng sampai kakek nenek ya"

"Bahagia terus ya"

"couple of the years ini mah"  

Dan jika ada komentar yang negatif pasti hanya ada 1 sampai 2 komentar saja

Dan coba kalian lihat kolom komentar pasangan yang Ceweknya cantik tapi cowoknya biasa saja, pasti kolom komentarnya dibanjiri hujatan, seperti

"Wih dukunnya sakti"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun