Mohon tunggu...
DesoL
DesoL Mohon Tunggu... Penulis - tukang tidur

â–ªtidak punya FB/Twitter/IG dan sejenisnyaâ–ª

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Lukisan Perempuan yang Menangis

7 Desember 2020   05:00 Diperbarui: 7 Desember 2020   06:34 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lembayung tiba di balai desa, melihat lukisan perempuan yang menangis.

Tetiba Lembayung merasa hatinya tercabik-cabik. Kesedihan merasuk jiwa. Lembayung menangisi lukisan perempuan yang menangis.

Hampir setiap malam tangis itu terdengar. Namun kali ini lebih memilukan. Kunang-kunang mengantar ingatan ke rumah-rumah. Kisah tentang Lembayung melawan mantan Lurah yang hendak menjual desa ini pada pengusaha ibukota.

Lembayung disiksa berhari-hari sebelum tubuhnya ditemukan mati di pinggir pantai dengan beberapa luka tembak pada punggungnya.

Sejak malam merenggut nyawa Lembayung, mantan Lurah biadab itu tak lagi terlihat batang hidungnya. Pengorbanan Lembayung abadi dalam lukisan perempuan yang menangis yang terpaku pada dinding balai desa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun