Lembayung tiba di balai desa, melihat lukisan perempuan yang menangis.
Tetiba Lembayung merasa hatinya tercabik-cabik. Kesedihan merasuk jiwa. Lembayung menangisi lukisan perempuan yang menangis.
Hampir setiap malam tangis itu terdengar. Namun kali ini lebih memilukan. Kunang-kunang mengantar ingatan ke rumah-rumah. Kisah tentang Lembayung melawan mantan Lurah yang hendak menjual desa ini pada pengusaha ibukota.
Lembayung disiksa berhari-hari sebelum tubuhnya ditemukan mati di pinggir pantai dengan beberapa luka tembak pada punggungnya.
Sejak malam merenggut nyawa Lembayung, mantan Lurah biadab itu tak lagi terlihat batang hidungnya. Pengorbanan Lembayung abadi dalam lukisan perempuan yang menangis yang terpaku pada dinding balai desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H