"Apa yang kau tahu tentang mereka? Mengapa ingin sekali menyingkirkanku?"
Reno tertawa, seolah mengejek tanyaku. Sementara rasa perih mulai menjalari wajahku.
"Siapa yang tidak mengenali calon istrinya juga selingkuhannya? Niki bukan sepupuku, Ran. Kami berteman cukup dekat hingga akhirnya hatiku jatuh kepadanya. Aku mencintainya melebihi diriku sendiri. Kami hendak menikah, sebelum seseorang datang kepadaku memohon pekerjaan. Orang itu adalah Ron, aku memintanya untuk menjadi sopir pribadi Niki. Dan suatu malam aku menangis, melihat Niki tanpa sehelai pakaian bercumbu dengan Ron."
Kini aku mengerti mengapa Niki sangat membenciku. Dia telah gagal mendapatkan harta Reno. Andai dia mau bersabar, setelah menikah ia bisa melenyapkan Reno untuk kemudian bercumbu dengan Ron sepuasnya. Kau bodoh, Niki!
"Kau masih mencintai Niki, Ren?"
"Jika tidak, buat apa aku menjahit wajahnya pada wajahmu? Aku hanya jijik pada tubuhnya!"
Seketika kuraba wajahku. Perih. Kuraih cermin dan kutatap.
"Tidaaaaaaaaaaaaaaaak!"
-tamat-
cerita sebelumnya: Cinta Berselimut Kabut
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H