Mohon tunggu...
DesoL
DesoL Mohon Tunggu... Penulis - tukang tidur

â–ªtidak punya FB/Twitter/IG dan sejenisnyaâ–ª

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

[100Puisi] Puisi “Orang-orang Kecil” di Kompasiana

16 Februari 2016   10:40 Diperbarui: 27 Desember 2016   19:28 2929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

11. Sarwo Prasojo : a. Sajak Lincak Pasar b. Sajak Bumbung Nira c. Sajak Seiris Tembakau, Kemenyan dan Papir

12. Petrus Kanisius : a. Terima Kasih Ibu Ayah b. Puisi Alam Raya: Mengabarkan Rasa, Mengingat (Pengingat) Bumi Semakin Renta Tak Berdaya c. Puisi Kopi; Aku Selalu Dicari, Hingga Nanti d. Rebah Tak Berdaya, Tanangisku dalam Diam Kini e. Pagi Menjelang Senja, Penantang Maut Melawan Ombak Mengais Rejeki

13. Tatus Praditya : a. Aku Bukan Orang Miskin b. Uang c. Seniman Jalanan d. Aku Bukan Orang Kecil

14. Indria Salim : a. Puisi dan Penyair, Kisah Penulis Berakhir b. Tentang Seratus Puisi c. Politik Kemiskinan d. Namaku Sadermo

15. Ragile (Agil) : Balada Kamar Misbar

16. Hendro Santoso : Seratus Puisi untuk Orang Kecil

17. Okta Fuad Qadhi : Cengkareng yang Malang

18. Muslifa Aseani : Pada Kendi Maling -Semoga- Mimpi Kami Membilang, Tak Hilang

19. Saramindi : Lelaki Tua di Puncak Parang

20. Aryani Na : Puisi tanpa Huruf "A"

21. Selsa : Perempaun Berpunggung Baja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun