Mohon tunggu...
DesoL
DesoL Mohon Tunggu... Penulis - tukang tidur

▪tidak punya FB/Twitter/IG dan sejenisnya▪

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku Melihatnya Sendiri

26 Januari 2016   17:11 Diperbarui: 26 Januari 2016   17:28 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="pic: www.desktopwallpapers4.me"][/caption]

Aku melihatnya sendiri. Pria itu mengubur mayat ibuku di belakang rumahnya. Aku hanya tertawa dengan pisau di tangan. Tidak lama lagi, kau yang akan kukuburkan bersama tahi ayam!

Aku melihatnya sendiri. Pria itu membakar baju ibuku bercampur daun-daun kering. Asap-asap itu berteriak, bunuh dia untukku!, kemudian menghilang di telan awan.

Aku melihatnya sendiri. Pria itu menjambak rambut ibu di bawah remang rembulan, membekap mulut ibu, lalu menusukkan pisau tepat pada lambung ibu berulang kali. Asu!

Aku melihatnya sendiri. Pria itu menjilati darah ibu secara membabi buta. Lebih asu dari asu!

Aku melihatnya sendiri. Pria itu melucuti baju ibu, menyeretnya ke pekarangan belakang rumahnya, membiarkan tubuh ibu kedinginginan kala ia asyik menggali lobang. Aku juga akan menggali lobang yang sama untukmu!

Aku melihatnya sendiri. Pria itu mendapatiku tengah mengamatinya. Aku siap mati!

“Ada anak ayam rupanya, hahaha.”

“Dan kau, asu!”

Aku melihatnya sendiri. Pria itu terdiam setelah mendengar nama barunya, asu.

“Kau ingin berakhir seperti wanita itu?”

“Ibuku!”

“Ibumu? O, malang sekali nasibmu, hahaha.”

“Kau akan mati!”

“Dengan pisau kecil itu? Hahaha.”

Aku melihatnya sendiri. Pria itu mendekatiku, melayangkan cangkulnya pada tubuhku berulang kali.

-oOo-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun