Mohon tunggu...
DesoL
DesoL Mohon Tunggu... Penulis - tukang tidur

â–ªtidak punya FB/Twitter/IG dan sejenisnyaâ–ª

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pebrianov, Mati!

31 Agustus 2015   10:38 Diperbarui: 31 Agustus 2015   10:38 1002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rindu. Aku muak tentang rindu. Cumbu. Aku muak tentang cumbu. Dirindu cumbu. Dicumbu rindu. Saling memuakkan. Seperti pantat panci yang sehitam arang, itulah lukisan wajahmu. Betapa memuakkannya dirimu.

Hahaha.

Aku bermimpi. Belati tergenggam lima jari. Belati menari. Berlumur anggur merah sejati. Menyayat putih mulus punggungku: Pebrianov, mati!

Hahaha.

Aku bermimpi. Balerina. Aku seorang balerina. Berjinjit sana-sini, pada melodi gerak kaki beraksi. Aku menari. Tarian kematian. Melompat-lompat pada panggung punggung berkasutkan gergaji. Aku hanya ingin memotong-motong tubuhmu untuk kubuat sup, agar anjing-anjing turut nikmati.

Hahaha.

Aku masih bermimpi. Kali ini menjadi petani. Berkawan dengan padi juga tanah basah. Tanah-tanah yang penuh desah. Ah…ah…ah. Tanah-tanah yang rindukan kerbau pembajak. Kaulah kebau itu, Pebrianov. Dan kunikmati kedunguanmu.

Hahaha.

Aku telah selesai bermimpi. Tentang belati, gergaji dan juga tanah desah berkerbau dungu.

Hahaha.

Kau!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun