Mohon tunggu...
DesoL
DesoL Mohon Tunggu... Penulis - tukang tidur

â–ªtidak punya FB/Twitter/IG dan sejenisnyaâ–ª

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pebrianov, Pejantan Basi!

24 Agustus 2015   12:13 Diperbarui: 24 Agustus 2015   12:13 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlahir baru. Itulah inginku. Meloloskan diri dari jerat dendam rindu, pun jejak cumbu yang beku. Mematikan urat syaraf napsu bejatmu, lalu melipatnya untuk kemudian kualirkan bersama tinja-tinja pada closet wanita.

Kau tak pernah pahami matahari sebab otakmu berada pada selangkang wanita. Kau tak pernah tahu arti musim semi, sebab otakmu penuh lendir-lendir anyir. Begitu memalukan saat kau lepas tawa hahaha-hihihi. Busuk! Napasmu busuk! Kurasa kau perlu kunyah tiga kuntum mawar merah.

Munafik!

Munafik!

Kau telah teriakkan!

Dari selangkangan hingga lendir anyir halusinasimu sudah. Menari-nari dalam lautan imaji tanpa sadari bahwa kau telah membasi. Pejantan basi! Kau bahkan dimuntah si kucing sebelum dikencing.

Kau gila!

Kau tak ubahnya manusia-manusia sakit jiwa yang hayalkan kenikmatan maya. Kurasa, belati lebih tepat tertancap pada kepalamu, membelah tempurungmu, lalu menyayat-nyayat syaraf otakmu.

Aku hanya mengalirkan darah gilamu, hingga tak ada lagi yang terpompa pada jantungmu. Tenanglah, Pebrianov. Aku akan datang segera pada pemakamanmu!

-oOo-

Puisi untuk Desol

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun