Surti ingin aku carikan suami, itupun kalau ada yang mau sama dia. Kalau saja Paijo tidak memilih untuk tinggal dengan istri keduanya, pasti aku sudah mempunyai 2 cucu. Satu cucu saja sudah bikin pusing. Uang sekolah yang katanya gratis ternyata hanya isapan jempol. Kalau saja uang sekolah bisa dibayar dengan jempol, tentu jariku tak lagi 10. Aku mau tidur, bangunkan aku kalau jarum pendek sudah berada di angka 1.
WATI DAN MARNI SUDAH BERSIAP DENGAN JANUR-JANUR MEREKA. DUA JANDA ITU BERTERIAK MEMANGGIL SEORANG KAWANNYA YANG TENGAH TERTIDUR PULAS.
Mungkin Painem sudah tuli. Suara kita tak lagi terdengar di telinganya. Atau mungkin kita yang habis daya untuk bisa bersuara lebih keras lagi? Lebih baik kauguncang-guncangkan saja tubuhnya, pasti akan terbangun.
KEDUANYA MENDEKAT KE TUBUH PAINEM. SALAH SATU TANGAN MEREKA MEMEGANG BAHU DAN MENGGUNCANGKANNYA.
Bu... Bangun bu Inem, sudah jam 1... Kita harus bekerja lagi jika tidak ingin mendengarkan gonggongan jurangan. Apa kau akan tidur sampai jam buka tiba lalu mendapatkan makanan gratis?
TIDAK ADA REAKSI.
Bu... Ojo guyon... Ora lucu iki.
HENING.
...
WATI BERLINANG AIR MATA.
Hidup mati manusia memang sudah ada yang mengatur. Kita tidak bisa menentukan kapan kita akan berhenti bernafas. Bu Painem telah berpulang. Beliau benar-benar beristirahat siang ini.