Mohon tunggu...
Desny Zacharias Rahardjo
Desny Zacharias Rahardjo Mohon Tunggu... Freelancer - Co-Founder of Membangun Positivity

Orang biasa yang suka membaca, menulis, dan makan bubur yang tidak diaduk.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Overthinking: Saya Pikir, Saya Berpikir Terlalu Banyak

20 Maret 2021   11:04 Diperbarui: 20 Maret 2021   11:49 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalu Bagaimana Caranya Supaya Tidak Terlalu Banyak Berpkir?

Ada banyak cara untuk mengatasi overthinking. Tetapi saya menyarankan satu, mindfulness meditation. Cara yang baik untuk mengelola overthinking adalah dengan menggunakan perhatian penuh untuk mengamati pikiran Anda tanpa menghakimi dan menjadi lebih hadir pada saat ini. Meditasi membantu Anda berhenti berpikir berlebihan dengan membersihkan kegaduhan di kepala Anda.

Latihan meditasi yang teratur mengajarkan pikiran untuk tetap waspada sepanjang hari. Waspada dalam arti mindful ya, bukan paranoid. Studi ilmiah juga mengungkapkan bahwa meditasi kesadaran membantu Anda keluar dari pikiran Anda dan berhenti berpikir berlebihan. Anda menjadi pengamat atas pikiran-pikiran yang melintas di otak Anda.

Meditasi mengurangi ukuran bagian otak yang disebut amigdala, yang merupakan pusat "pertarungan atau lari" di otak. Meditasi rutin juga mengurangi jumlah kortisol, hormon stres, dalam tubuh kita.

Jadi, alih-alih merenung, bermeditasilah!

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, kita semua cenderung terlalu banyak berpikir.

Memang tidak mudah untuk menjinakkan pikiran dan membawanya ke keadaan damai, tetapi juga bukan tidak mungkin! Pilihannya ada pada Anda.

Desny Zacharias
Co-Founder Membangun Positivity

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun