Mohon tunggu...
Desny Zacharias Rahardjo
Desny Zacharias Rahardjo Mohon Tunggu... Freelancer - Co-Founder of Membangun Positivity

Orang biasa yang suka membaca, menulis, dan makan bubur yang tidak diaduk.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Terungkap: Faktor Terpenting untuk Sehat dan Bahagia (Study Terpanjang Harvard University)

12 September 2020   10:35 Diperbarui: 12 September 2020   16:10 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika melihat para lansia yang masih terlihat sehat dan bahagia di usia senjanya, penasarankah Anda mengapa di usia yang sudah tidak lagi muda mereka masih terlihat energik, sehat, dan memiliki ingatan yang masih sangat baik?

Dalam perjalanan hidupnya, pasti ada hal baik tertentu yang mereka lakukan atau terjadi pada hidup mereka.

Harvard University melakukan sebuah penelitian longitudinal mengenai hal ini. Studi ini adalah studi terlama tentang kehidupan orang dewasa yang pernah dilakukan. 

Sejak tahun 1938 study ini mengikuti kehidupan 2 kelompok anak muda di Boston, Amerika Serikat. Kelompok pertama disebut Grant Study. Anggotanya adalah 268 mahasiswa Universitas Harvard. Kelompok kedua, Glueck Study, anggotanya adalah 456 anak-anak muda yang berasal dari keluarga kurang mampu di kota Boston, Amerika Serikat.

Dua kelompok anak muda ini diamati dari masa remaja hingga usia lanjut untuk mengidentifikasi prediktor penuaan yang sehat. Mereka mengisi questionnaire setiap 2 tahun, medical record setiap 5 tahun, dan interview setiap 10 tahun. Sekitar 60 dari mereka masih hidup sampai sekarang, di usia 90 tahunan. 20 dari mantan mahasiswa Harvard, dan 40 dari kelompok anak muda dari keluarga miskin di Boston. Tingkat dropout study ini relatif kecil, 16% dari awal penelitian sampai sekarang, atau sekitar 1.4% setiap tahunnya.

Perjalanan hidup mereka beragam. Ada yang sukses, ada juga yang tidak. Ada yang sehat dan bahagia di masa tuanya, ada juga yang kebalikannya. Presiden John F. Kennedy adalah salah satu peserta dari kelompok Mahasiswa Harvard. Demikian pula Ben Bradlee, mantan Executive Editor The Washington Post.

Mereka yang masih sehat dan bahagia di usia 80-85 tahun, kesehatan kognitifnya mencengangkan. 82% dari mereka memiliki Kesehatan kognitif yang masih sangat baik. Hanya 6% dari mereka menderita vascular dementia, 11% menderita Alzheimer's.

Demikian pula kesehatan fisiknya. 50% dari mereka kesehatan fisiknya masih sangat baik, tidak ada disabilitas. 11% menggunakan kursi roda dan/atau dirawat di nursing home, sedangkan 30% memiliki disabilitas moderate tapi masih bisa mandiri.

Para peneliti menelusuri kembali perjalanan hidup mereka yang sehat dan bahagia di usia tuanya ini dan mencoba melihat apa yang mereka miliki yang tidak dimiliki oleh yang lain: Mereka sehat dan panjang usianya karena memiliki relationships yang bagus. Good relationships keep us happier and healthier. Period.

Sumber:
Sumber:
HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun