Mohon tunggu...
Desny Zacharias Rahardjo
Desny Zacharias Rahardjo Mohon Tunggu... Freelancer - Co-Founder of Membangun Positivity

Orang biasa yang suka membaca, menulis, dan makan bubur yang tidak diaduk.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kebiasaan Otak "yang Bahagia" (Habits of a Happy Brain)

10 Maret 2020   07:44 Diperbarui: 10 Maret 2020   07:39 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena Oksitosin terkait dengan aliansi sosial yang kuat, strategi untuk meningkatkannya harus juga dikaitkan dengan hubungan kita dengan orang-orang di sekitar kita. Bangun beberapa batu loncatan kecil dalam menguatkan ikatan dalam sebuah hubungan, bangun trust dan sebagainya.

Ketiga, Serotonin.
Serotonin membantu mengatur mood Anda, juga tidur, nafsu makan, pencernaan, kemampuan belajar dan memory.

Hampir sama dengan Oksitosin, Serotonin juga terkait dengan hubungan kita dengan sesama. Kita dapat mengembangkan pola serotonin-friendly dengan menunjukkan kebanggaan atas pencapaian kita, merayakan pengaruh yg kita buat atas orang-orang di sekitar kita, dan berdamai dengan situasi yang berada di luar kendali kita.

Dan yang keempat, Endorfin.
Penghilang rasa sakit alami tubuh anda, yang diproduksi sebagai respons terhadap stress dan ketidaknyamanan. Endorfin cenderung meningkat setelah anda melakukan kegiatan yang rewarding seperti makan dan berolah raga.

Strategi untuk meningkatkan endorphin kelihatannya sederhana, tapi membuatnya menjadi kebiasaan memerlukan komitmen dan kesediaan untuk berpikir outside the box.Untuk meningkatkan endorphin, cobalah untuk lebih sering tertawa, dan menangis ketika anda perlu menangis. Buatlah olahraga rutin anda menjadi lebih menyenangkan. Be creative and innovative lah.

Dengan begitu banyaknya contoh-contoh untuk membuat brain pathways yang baru yang dijelaskan di buku ini, anda mungkin tergoda untuk sesegara mungkin mencobanya. Tetapi Breuning menyarankan pembaca untuk memulai dengan satu kebiasaan baru dulu dan membuat komitmen untuk mempraktekannya selama 45 hari. Kenapa? Karena otak resisten terhadap pathway yang baru dan lebih nyaman dengan cara yang lama. Mempertahankan kebiasaan baru itu mungkin akan lebih sulit pada awalnya. Oleh karenanya, pelan2. Ulangi kebiasaan baru itu setap hari selama 45 hari.

Yang penting,
*Anda paham bahwa emosi dan wellbeing anda berada dalam kendali anda sendiri. Anda tidak egois koq kalau anda mementingkan wellbeing anda.
*Tidak ada orang yang bahagia sepanjang waktu, dan latihan otak ini tidak serta merta dapat mengubah keadaan anda, yang penting komitmen anda untuk mempraktikan yang diajarkan di buku ini.

Habits of a Happy Brain menunjukkan kepada Anda bagaimana menjalani hidup yang lebih bahagia, lebih sehat! Worth trying khan.

Salam positivity. 

Desny Zacharias Rahardjo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun