“Kamu benar, Rahma. Tapi sepertinya kamu tidak sepenuhnya mengerti apa yang aku rasakan,” Ungkap Julia.
“Lantas mengapa aku disini kalau aku tidak megerti, mengapa aku di panti asuhan ini kalau aku sebenarnya adalah anak yang baik-baik saja dengan orang tuanya?” Tegas Rahma.
Julia hanya terdiam berpikir karena apa yang Rahma katakan adalah benar, dan selalu begitu. Di sisi lain, Rahma ingin sekali mengatakan suatu rahasia yang telah lama ia simpan, tetapi ia bingung kapan harus memberitahu Julia dan lainnya.
Lalu tiba-tiba ditengah keheningkan, ada yang mengetuk pintu kamar Rahma, yang ternyata adalah Farhan dan Ahmad. Yap, mereka pun memiliki masalah serupa yakni sulit untuk tidur, dan mereka mempunyai rencana yang sudah mereka buat untuk kedua teman perempuan mereka itu.
“Hai, Rahma. Eh ada Julia juga, Hai Julia,” Sapa Farhan.
“Hai kalian, jangan bilang kalian juga punya masalah yang sama,” Ujar Ahmad.
“Hai juga Duo Kunyuk, ada apa nih kalian samper kita malem-malem?” Ujar Rahma.
“Palingan ingin curhat ini sih, iya kan... Kan bisa besok, Kunyuk,” Celetuk Julia.
“Yeuuhh, nggak dong. Kali ini ada yang lebih seru dari curhat,” Ujar Farhan.
“Daripada lama, mending sekarang deh yuk ikut kita, ada kejutan buat kalian di aula lama,” Ajak Ahmad.
“Waduh udah malam gini, emang nggak bisa besok?” Tanya Rahma.