Mohon tunggu...
Desman Gurning
Desman Gurning Mohon Tunggu... -

Tulisan... Wadah mengungkapkan berbagai gagasan, ide, kritikan, bahkan luapan kekecewaan...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pengalamanku...

10 Mei 2011   22:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:52 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

HP  KETINGGALAN

Pagi ini, setelah saya selesai mengerjakan tugas-tugas kuliah saya, saya rehat sejenak, dan mengingat peristiwa-peristiwa menarik yang saya alami beberapa hari terakhir. Sebelum saya menulis cerita ini, saya teringat pada pengalaman saya hari jumat kemarin ( 06 Mei 2011 ) di Bandara Internasional Soekarno Hatta.

Singkat cerita, kala itu saya hendak mengantarkan ayah saya yang hendak terbang ke Medan setelah menyelesaikan tugas-tugas dinasnya di Ibukota, selama 2 hari 1 saja (kata beliau untuk menghemat anggaran...).

Setibanya di Bandara Internasional kebanggaan Indonesia tersebut, berbekal Airport ID Card saya yang masih berlaku sekitar 1 bulan lagi, saya menemani ayah saya check-in sambil membawa tas sandangnya sampai ke dalam gedung bandara, sembari mengingatkan agar tidak lupa pada barang bawaannya yang hanya beberapa itu.

Karena jam keberangkatan masih lebih dari 1 jam lagi, alhasil kami berdua menyempatkan diri ngobrol sambil menikmati beberapa hidangan seadanya di salah satu lounge yang ada di Terminal Keberangkatan 1B.

Tibalah jam keberangkatan... Setelah menyampaikan beberapa pesan, ayah saya pun berkemas dan masuk ke dalam ruang tunggu beberapa menit setelah boarding pass check. Kemudian saya berniat keluar dari pintu yang telah disediakan.

Tepat pukul 13.00 wib, saya coba untuk menelepon, teleponnya aktif tp tidak diangkat. Saya masih biasa saja, barangkali masih di jalan menuju ke dalam pesawat, sehingga tidak kedengaran... 5 menit kemudian saya telepon, masih tidak ada jawaban. Kecurigaan saya sudah mulai muncul... 10 menit kemudian juga demikian, saya pun gelisah... Sambil membayar tagihan Bus Damri tujuan Gambir, saya masih tetap mencoba, tetapi masih juga belum ada jawaban.

“Ah... pesawatnya di delay barangkali,” pikir saya dengan positif thingking.

Tepat pukul 13.30, saya coba lagi, masih aktif... “Hedewwwhh... gak bener lagi nih...”

Saya coba lagi dan akhirnya ada yang menjawab, tapi bukan suara ayah saya...

Dugaan saya benar... HP ayah ketinggalan... Hedewwwhhh... Begini nih kalau sudah tua, kadang suka lupa.

Setelah beberapa pembicaraan yang alot dengan lawan bicara saya, yang atas pengakuannya merupakan salah satu staff di airport security, akhirnya kami sepakat untuk bertemu guna mengembalikan HP tersebut. Setelah saya tunggu diluar, tepatnya di pos jaga, beberapa menit kemudian tiba-tiba ada orang yang menghampiri saya dan menanyakan nama saya.

“Bener mas, saya Desman. Saya nunggu mas Andi, td disuruh nunggu disini mas... “.

Setelah berkata demikian, mas Suryan ini pun mengaku kalau mas Andi menyuruh dia untuk menemui saya di depan Pos Keamanan ini. Sembari bertanya dan menuliskan nama dan alamat saya di atas telapak tangan kanannya, dia pun mengeluarkan HP ayah saya yang tertinggal sesaat setelah boarding pass check.

Setelah menyampaikan ucapan terima kasih, saya pun kembali ke shelter bus untuk melanjutkan perjalanan saya kembali Salemba tempat kontrakan saya, dan untungnya belum ketinggalan...

Selama perjalanan itu, saya berpikir... “Seandainya semua pihak yang bertanggungjawab dalam hal pelayanan masyarakat baik Pemerintah maupun Swasta, bekerja dan melakukan seperti dilakukan oleh airport security, khususnya seperti kedua orang tersebut, wah... Betapa amannya negara ini... Masyarakat pun percaya pada pemerintah...”

Pengalaman ini saya rasa perlu untuk saya publikasikan, bukan hanya untuk mengingatkan agar tidak lupa pada barang bawaan, tetapi juga kebaikan orang lain dan kinerja positif suatu instansi juga perlu dipublikasikan.

...Terima Kasih...

( Nb : maaf pembaca, bahasanya terlalu formal... soalnya bingung nulisnya gimana... he7... )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun