Mohon tunggu...
Tanjung Deski
Tanjung Deski Mohon Tunggu... -

Doa dan ikhtiar adalah modal terbesar dalam menempuh hidup

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pergerakan Tan Malaka sebagai Kaum Eksil

19 November 2017   07:30 Diperbarui: 19 November 2017   07:47 1667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu yang saya suka dari novel ini adalah kali ini pengaran tidak melulu berpusat pada Tan Malaka. Ia juga membagi kisah-kisah para aktivis PARI yang lain. Bahkan Sukarno dan Hatta memiliki tempat khusus di novel ini.

Kelemahannya adalah jalan ceritanya jadi jauh lebih rumit daripada pendahulunya. Jadi, saran saya ada baiknya membaca Tan: Sebuah Novel atau literatur sejarah pemberontakan 1926-1927 biar bisa langsung paham jalan ceritanya.

Over all, saya suka novel ini. Tan: Gerilya Bawah Tanah ibarat eksklopedia mini dari banyak pahlawan kemerdekaan lain yang terlupakan oleh sejarah bangsa kita. Tampaknya, pengarangnya mencoba memberikan tempat yang layak bagi mereka. Dan menurut saya, upaya ini lumayan berhasil. Minimal buat saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun