Beberapa toko buku, seperti Gramedia, telah mengembangkan platform e-commerce mandiri dan menawarkan layanan pengiriman buku, memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan aksesibilitas produk mereka.
Tidak hanya itu, toko buku juga dapat melakukan diversifikasi produk. Sebagai contoh, kolaborasi dengan penulis, penyair, atau influencer dapat membuka peluang untuk menjual buku konten industri.Â
Transformasi toko buku menjadi pelaku industri konten dapat membuka pintu bagi pengembangan produk yang lebih luas dan menciptakan nilai tambah bagi konsumen.
Namun, untuk mewujudkan semua strategi ini, kerjasama antara pemerintah, penulis, penerbit, dan toko buku sangatlah penting. Diperlukan upaya bersama untuk membangun ekosistem buku yang lebih kondusif, termasuk melawan pembajakan buku secara aktif, mendukung pengembangan toko buku secara digital, dan mendorong minat baca masyarakat.
Dalam menghadapi tantangan ini, toko buku harus tetap berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen serta kemajuan teknologi. Hanya dengan strategi yang cerdas dan pendekatan yang kreatif, toko buku dapat tetap eksis dan memberikan nilai tambah bagi komunitas pembaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H