Mohon tunggu...
Deska Chaniago
Deska Chaniago Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Uin Sumatera Utara

Mahasisiwi Uin Sumatera Utara Jurusan Studi Agama Agama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Upaya-upaya Mengatasi Konflik Beragama

14 Agustus 2020   08:57 Diperbarui: 4 Juni 2021   08:14 51065
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Upaya Mengatasi Konflik Beragama. | Kompas

Oleh : Deska Afriani Chaniago
Mahasiswi Uin Sumatera Utara
Jurusan : Studi Agama-Agama
Fakultas : Ushuluddin dan Studi Islam
Kelompok 172 Kkn Dr Uinsu


Sudah tidak asing lagi di Indonesia kerap terjadi konflik keagamaan, disebabkan karna perbedaan pendapat setiap orang atau kubu tertentu. Setiap agama memiliki cara beribadah yang berbeda beda, perbedaan itu dipersatukan dengan Pancasila. 

Akan tetapi seringkali masih terjadi konflik antar umat beragama, hal itu terjadi karena kita kurang memahami nilai nilai yang terkandung dalam pancasila. Sebenarnya semua itu adalah hal yang wajar, tinggal bagaimana cara kita menyikapi hal tersebut. 

Peranan agama dalam kehidupan sehari hari itu sangatlah penting, supaya kita bisa membatasi atau bahkan tidak melakukan hal hal yang dilarang oleh agama. 

Dan peranan agama juga berpengaruh bagi masyarakat sekitar supaya tidak mucul rasa mencurigai suatu agama tersebut dan hal itu dapat menumbuhkan kerukunan antar umat beragama.Konflik antar umat beragama muncul sejak dulu. Konflik agama terjadi karna perbedaan konsep yang dijalankan oleh pemeluk agama itu sendiri. 

Baca juga: Literasi Media dalam Mengatasi Konflik Agama di Indonesia

Munculnya penilaian satu kelompok dengan kelompok lainnya biasanya menjadi pemicu konflik umat beragama, setiap orang boleh memiliki pendapat/penilaian sendiri tetapi alangkah baiknya kita tidak memprovokasi atau terprovokasi oleh orang lain supaya konflik dapat berkurang. Apabila kita merasa ingin mengetahui lebih dalam salah satu agama, maka tanya lah pada pemimpin dari agama tersebut.

Apa itu konflik? Konflik yaitu berasal dari kata kerja latin "configere". Artinya saling memukul. Secara sosiologi, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih. Di mana salah satu pihak berusaha yang ingin menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya.

Lalu apa itu konflik beragama? Kata agama dapat juga didefinisikan sebagai perangkat nilai nilai atau norma norma ajaran moral spiritual kerohanian yang mendasari dan membimbing hidup dan kehidupan manusia, baik sebagai individu maupun sebagai masyarakat. Jadi bisa diartikan, konflik agama adalah suatu pertikaian antar agama baik antar sesama agama, maupun dengan agama lain.

Berikut adalah upaya-upaya penyelesainnya :

1. Masyarakat harus mempunyai rasa kehormatan antara agama satu dengan yang lain.

2. Masyarakat harus mempererat tali persahabatan dan berusaha mengenal lebih jauh antara satu dengan yang lain.

3. Mempunyai kesadaran bahwa setiap agama yang dianut masyarakat membawa misi kedamaian.

4. Masyarakat yang baru saja pindah ke daerah lain harus berbaur atau membaur ke masyarakat sekitar.

5. Dalam masyarakat harus ada keadilan dan rasa ketidakadilan itu harus dihilangkan agar tidak menimbulkan rasa kebencian.

Baca juga: Memahami Falsafah Jawa, Meredam Konflik Agama dan Politik

Dalam masyarakat masih terdapat masalah intoleransi sehingga masyarakat sulit untuk berbaur dan membaurkan diri antara satu dengan yang lain.Masih banyaknya masalah persoalan tentang pembangunan rumah ibadah.

Contohnya masyarakat yang tinggal di daerah mayoritas beragama muslim menolak untuk pembangunan gereja. Masalah ini menjadi catatan serius oleh pemerintah bagaimana untuk mengatasinya, namun sampai saat ini masih belum jelas penyelesaiannya masalah tersebut. 

Untuk membantu penyelesaian tersebut seharusnya masyarakat lebih bersifat terbuka antara satu dengan yang lain, dan lebih menerima perbedaan yang terjadi di masyarakat. 

Dengan mempunyai rasa toleransi masyarakat bisa saling mengerti antara satu dengan yang lain dan juga masyarakat bisa bergotong royong dengan yang lain bila terjadi kesulitan. Dengan begitu masyarakat bisa kerja sama memberikan jalan bagi masyarakat untuk menengahi konflik secara damai.

Indonesia itu sebenarnya diakui oleh dunia sebagai kiblat toleransi dalam beragama. Tapi kenapa sebaliknya justru di Indonesia sering terjadi konflik antar agama dan sering kita jumpai juga menggunakan kekerasan dalam masyarakat. Banyak dalam masyarakat yang masih mendengarkan orang lain yang tidak bertanggung jawab, mereka masih menganggap bahwa agama yang dianutnya paling benar dan agama lain salah. 

Hal ini dapat mengakibatkan pola piker masyarakat tidak terbuka dan dapat juga masyarakat melakukan tindakan yang menjurus kepada anti keragaman. Masih banyaknya teroris yang berkeliaran di Indonesia yang membuat masyarakat tidak tenang, seperti contoh yang terjadi di Surabaya. 

Kejadian tersebut membuat ketidak nyamanan masyarakat yang sedang beribadah di dalam gereja bahkan sampai memakan korban jiwa. Bagaimana saat ini peran pemerintah dalam mengatasi konflik tersebut yang diwakili kepolisian? 

Baca juga: Rusuh Aceh Singkil Bukan Semata Konflik Agama, Ada Yang Memukul Gendang Agar Kita Menari

Masyarakat berharap tidak akan terjadi hal seperti diatas tadi dan pemerintah supaya bekerja lebih baik lagi agar tidak ada teroris-teroris selanjutnya dan kepolisian juga lebih ekstra berwaspada dan berjaga-jaga agar tidak kecolongan hal-hal yang tidak diinginkan.

Dalam pemerintah pun juga harus memberikan contoh bagi masyarakat dalam hal saling bertoleransi sehingga masyarakat dapat melihat bahwa pemerintahan di Indonesia mempunyai rasa saling menghargai satu dengan yang lain dan tidak terjadi perseteruan antar karyawan pemerintah. 

Jika pemerintah dapat memberikan contoh yang baik dalam hal saling menghargai antar perbedaan masyarakat pun akan mencontoh sikap pemerintah tersebut. Dalam hal ini jadi pemerintah menjadi pusat contoh dalam masyarakat. 

Pemerintah pun juga harus lebih mendekatkan lagi kepada masyarakat agar pemerintah mengetahui apapun keluhan masalah yang terjadi dalam masyarakat, masyarakat pun juga tidak bisa menyalahkan kinerja pemerintah secara terus menerus. 

Oleh sebab itu, antara pemerintah dan masyarakat harus saling membantu dan memberikan informasi satu dengan yang lain agar bila terjadi konflik antara satu dengan yang lain bisa saling teratasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun