Mohon tunggu...
Desi Tarwinanti
Desi Tarwinanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

bisa gabisa harus bisa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sumber Daya Alam Indonesia dan Ramah Lingkungan

14 Juli 2022   23:26 Diperbarui: 14 Juli 2022   23:39 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Udara memiliki fungsi yang sangat penting bagi kelangsungan hidup makhluk hidup, dan tidak ada penggantinya. Selain respirasi, tumbuhan juga membutuhkan udara  untuk proses fotosintesis. Ini nantinya dapat digunakan oleh manusia dan hewan sebagai hasil  fotosintesis dalam bentuk makanan dan oksigen. Selain itu, udara memiliki potensi untuk pembangunan nasional, sumber daya alam yang dibutuhkan  sebagai pembangkit listrik. 

Di Indonesia sendiri, turbin angin dikenal sebagai pembangkit listrik tenaga angin  (PLTB) dan  resmi dibangun untuk penggunaan komersial di Sulawesi Selatan pada tahun 2018. Membangun PLTB di Sulawesi Selatan  dapat mengurangi konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM). Selain menjadi pembangkit listrik, kemungkinan udara lainnya termasuk penyerapan  sinar UV dari sinar matahari, pemancar komunikasi, pengolahan makanan, dan penyebaran spora tanaman di udara. 

2. Kemungkinan sumber daya lahan Tanah  dibutuhkan masyarakat untuk pertanian, perumahan dan pembangunan  jalan. Secara umum tanah  Indonesia sangat cocok untuk ditanami tanaman pangan seperti padi, jagung dan jati.

 Misalnya, tanah aluvial, tanah Androsol, tanah Grumsol, tanah Hummus, tanah Kapur, tanah Marl. Potensi sumberdaya lahan dalam pemanfaatan sektor pertanian, agribisnis dan perkebunan Indonesia dapat mendukung perekonomian negara. 

Sebagian besar wilayah Indonesia menghasilkan produk pertanian dan perkebunan dalam jumlah besar yang  dapat membantu perekonomian masyarakat. Produk pertanian dan produk pertanian Indonesia  diekspor dalam jumlah besar ke negara lain. Misalnya, perkebunan karet  Indonesia  mengekspor produknya ke Amerika Serikat, Brasil, Singapura, Jepang, dan China. 

Alhasil, Indonesia menjadi pengekspor karet terbesar kedua di dunia setelah Malaysia. Berikutnya adalah minyak sawit, dimana produk olahan seperti minyak sawit dan minyak inti sawit diekspor ke berbagai negara seperti Amerika Serikat, India, Vietnam, Hong Kong, Jerman dan Singapura. Dari  sektor kakao, Indonesia  menjadi produsen biji kakao terbesar ketiga. 

Produk kakao yang diekspor ke luar negeri berupa kakao bubuk. Kakao bubuk  ini nantinya akan diekspor ke Amerika Serikat, Korea Selatan, Denmark, Jepang, China dan Italia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun