Mohon tunggu...
Desita Putri Ramadani
Desita Putri Ramadani Mohon Tunggu... Penulis - Universitas Mulawarman

S1 Pendidikan Ekonomi - Universitas Mulawarman

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kelangkaan Sebagai Sumber Masalah Ekonomi

1 Juli 2024   10:23 Diperbarui: 1 Juli 2024   10:29 1493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kehidupan masa kini sudah sangat pasti tidak bisa lepas dari istilah "ekonomi". Apa yang ada di pikiran kalian ketika mendengar istilah ekonomi? Biasanya jawaban yang terlontarkan adalah "kegiatan jual beli". Namun sebenarnya apa itu ekonomi kalau dilihat dari konsep dasarnya?

Sebelum lanjut ke definisi ekonomi secara umum, perlu kita perhatikan definisi ekonomi menurut para ahli (Mustari, 2018):

1. Mubyarto: Ilmu ekonomi adalah ilmu sosial atau ilmu kemasyarakatan yang harus diabadikan untuk kepentingan kemajuan kemanusiaan.

2. Paul Samuelson: Ilmu ekonomi ialah studi tentang cara masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa menggunakan uang, dalam mengggunakan sumber daya produksi yang terbatas, tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk keperluan konsumsi saat ini atau dimasa mendatang, kepada berbagai orang atau kelompik dalam masyarakat. 

3. Albert L. Meyers: ilmu ekonomi adalah ilmu yang memepersoalkan kebutuhan dan pemuasan kebutuhan manusia, dimana kata kunci dari definisi ini adalah merupakan kebutuhan atau suatu keperluan manusia terhadap barang-barang dan jasa-jasa yang sifat dan jenisnya sangat bermacam-macam dalam jumlah yang tidak terbatas. 

4. J.L. Meij: ilmu ekonomi adalah ilmu tentang usaha manusia kearah kemakmuran, di mana manusia sebagai mahluk ekonomi (Homo Economicus) pada hakekatnya mengarah kepada kemakmuran pencapain kemakmuran.

Dari definisi diatas, penulis mengacu pada pendapat Paul dan Albert yang mengatakan bahwa ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana cara membuat pilihan serta mempersoalkan kebutuhan dan pemuasan kebutuhan manusia. 

Ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana cara membuat pilihan serta mempersoalkan kebutuhan dan pemuasan kebutuhan manusia.

Mengapa ilmu ekonomi ini muncul? Ilmu ekonomi ini muncul karena adanya masalah ekonomi yang sering dialami oleh masyarakat yaitu kelangkaan. Kelangkaan merupakan kondisi yang muncul ketika jumlah barang/jasa yang tersedia terbatas akan tetapi kebutuhan manusia akan barang/jasa tersebut semakin meningkat. 

Contoh yang paling nyata adalah kasus kelangkaan pada Februari 2024 lalu. Pengalaman serupa juga pernah penulis alami ketika membeli gas elpiji. Barang tersebut mengalami kelangkaan, bahkan penulis sudah mencari kemana-mana dari setiap warung yang ada. Namun, ketika mendapatkan gas elpiji tersebut ternyata harganya melonjak tinggi yang awalnya Rp 25.000,00 menjadi Rp 30.000,00. 

Kenaikan barang ini wajar saja terjadi ketika ada kelangkaan. Penulis melihat dari sudut pandang penjual, dimana mereka yang mempunyai barang terbatas (kondisi kelangkaan) mereka memiliki opportunities untuk mendapatkan keuntungan dengan menaikkan harga. Ketika barang/jasa tersebut sudah tidak terjadi kelangkaan maka harga pasar pun akan kembali dengan normal. Kenaikan harga hanya terjadi ketika kondisi barang/jasa mengalami kelangkaan saja.

Kelangkaan merupakan kondisi yang muncul ketika jumlah barang/jasa yang tersedia terbatas akan tetapi kebutuhan manusia akan barang/jasa tersebut semakin meningkat. Ketika barang/jasa tersebut sudah tidak terjadi kelangkaan maka harga pasar pun akan kembali dengan normal. Kenaikan harga hanya terjadi ketika kondisi barang/jasa mengalami kelangkaan saja.

Faktor penyebab kelangkaan yang paling mencolok ada dua:

1. Keterbatasan Sumber Daya Alam

Seperti yang sudah penulis ceritakan pada paragraf sebelumnya mengenai kasus kelangkaan yang penulis alami, maka ini berkaitan dengan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kelangkaan. 

Gas elpiji berasal dari penyulingan minyak mentah atau dari kondensasi gas bumi dalam kilang pengolahan gas bumi. Minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Apabila minyak diambil secara terus-menerus maka tidak menutup kemungkinan kita akan berada kondisi kekurangan minyak sehingga tidak bisa leluasa memasak. 

Selain gas, adapula sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui yaitu tanah dan hutan. Apabila tanah selalu digunakan untuk kebutuhan lahan perumahan, pertanian, peternakan, perkebunan, industri, dan sebagainya, maka bisa menimbulkan kelangkaan. 

Sebenarnya hal ini bisa teratasi kalau suatu negara bisa mengurangi jumlah penduduk karena seiring bertambahnya jumlah penduduk maka bertambah pula lahan. Biasanya lahan yang digunakan adalah lahan perumahan. 

2. Jumlah Penduduk Tidak Sebanding dengan High Skill Labour 

Sindonews.com
Sindonews.com

Berdasarkan data penduduk yang penulis dapatkan, per Minggu, 30 Juni 2024 diketahui penduduk Indonesia sebanyak 279.798.049 jiwa. Ini merupakan angka yang fantastis mengingat jumlah penduduk dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Namun peningkatan secara kuantitas ini tidak dibarengi dengan peningkatan secara kualitas. 

Indonesia saat ini sedang krisis dengan high skill labour yang sangat berguna pada pekerjaan masa depan. High Skill Labour ditandai dengan pendidikan lanjutan yang lebih tinggi (jenjang perguruan tinggi bahkan lebih), penguasaan ilmu pengetahuan untuk melakukan tugas yang rumit, kemampuan beradaptasi dengan teknologi, dan penerapan kreatif pengetahuan atau keterampilan yang didapat dari berbagai pelatihan baik secara mandiri maupun melalui komunitas. Cara meningkatkan High Skill Labour yaitu meningkatkan pendidikan dan meningkatkan skill digital. 

Faktor penyebab kelangkaan yang paling mencolok ada dua, yaitu keterbatasan sumber daya alam dan jumlah penduduk yang tidak sebanding dengan high skill labour.

Melihat permasalahan ekonomi tersebut, ada solusi yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu:

1. Menyusun Skala Prioritas

suaramerdeka.com
suaramerdeka.com

Skala prioritas adalah kebutuhan yang kita susun berdasarkan tingkat mendesak dan pentingnya. Contoh kasusnya adalah ketika kamu mempunyai sangu sebesar Rp 20.000,00. Pada waktu yang bersamaan, pulpenmu hilang sehingga tidak bisa menulis materi yang disampaikan oleh guru. 

Maka kamu memutuskan untuk membeli pulpen saat itu juga. Padahal kamu juga bisa menggunakan uang itu untuk membeli jajan di kantin dan menghabiskannya dalam sekali beli. Namun hal itu tidak kamu lakukan karena kamu lebih mementingkan membeli pulpen disaat mendesak. Cara membuat skala prioritas bisa kamu ikuti disini.

2. Menjaga Kelestarian Alam 

halloriau.com
halloriau.com
Tidak usah berpikir jauh-jauh bagaimana cara menjaga kelestarian alam. Lakukan saja dulu kegiatan yang paling simpel ini, buanglah sampah pada tempatnya! Simpel, bukan? Tapi ini sulit dilakukan di beberapa orang. Penting untuk menanamkan kebiasaan membuang sampah pada tempatnya. Kalau tidak ditemukan tempat sampah, bisa disimpan di dalam plastik lalu ketika menemukan tempat sampah segeralah membuang. 

3. Tingkatkan Skill

Jiwa Muda Indonesia
Jiwa Muda Indonesia

Kamu juga lakukan peningkatan kemampuan. Banyak sekali kemampuan yang bisa diasah, mulai dari desain, menggambar, editing, latihan programming, dan sebagainya. Banyak video tutor yang mengajarkan skill tersebut. Pelan-pelanlah mengasah. 

Adapun solusi sederhana yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu menyusun skala prioritas, menjaga kelestarian alam, dan meningkatkan skill.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun