Pendidikan merupakan suatu hal yang sangatlah penting untuk perkembangan kemampuan dan pemikiran seseorang. Melalui pendidikan, diri seseorang diharapkan selalu bisa berkembang pada setiap tingkatannya dan diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam menggapai posisi karier yang diinginkan atau dituju.Â
Pemakaian istilah karier, di dalamnya terdapat arti yaitu pekerjaan dan jabatan sekaligus rangkaian kegiatan dalam menggapai tujuan hidup seseorang. Pendidikan di sekolah menjadi sebuah jalan penyambung yang menghubungkan peserta didik memasuki ke dalam dunia pekerjaan. Peserta didik dapat dikatakan siap ketika dirinya sudah mempunyai berbagai pengalaman dan mempunyai pemahaman yang luas tentang dunia kerja, rekan kerja dan lain-lain.
Pada jenjang SMA, peserta didik yang berusia sekitar 16 sampai 18 tahun sedang menghadapi perkembangan remaja. Di mana masa remaja tersebut merupakan masa perpindahan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Dalam hal ini, tugas perkembangan remaja yakni mengarah pada kesiapan untuk menata masa depan sebagai perannya menjadi dewasa (Kumala & Lutfiyani, 2017).Â
Pemilihan karir merupakan salah satu tugas perkembangan seorang remaja yang mengarahkan diri kepada suatu tahap baru dalam kehidupan mereka, yaitu melihat posisi dalam menentukan ke arah mana mereka akan menuju masa depan. Dalam pemilihan karier, perkembangan diri dan pengetahuan tentang karier sangat dibutuhkan peserta didik, dikarenakan informasi dunia kerja sangatlah mendukung terhadap pemilihan karier peserta didik tersebut.
Pemilihan karier peserta didik yang benar membutuhkan adanya pemahaman diri, meliputi: bakat, minat, kekurangan diri, kelebihan yang dipunya, dan pemahaman lingkungan. Sebagaimana yang dinyatakan Stoss dan Parriss dalam Hartono yang dikutip Hartono et al. (2015)
 bahwa terdapat kaitan antara apa yang dimiliki siswa dengan apa yang diinginkan siswa dan apa yang dilakukan siswa, agar ia sukses dalam meraih karir, mempertahankan dan mengembangkan karir di dalam kehidupan masyarakat global.
Di samping itu, peserta didik sering dihadapkan pada beberapa pilihan, baik yang berhubungan dengan kehidupan pribadi, sosial, belajar, serta karierya. Peserta didik juga sering mengalami kesusahan untuk menentukan keputusan dalam menentukan pilihan mana yang hendaklah dipilih.
Salah satunya yaitu kesusahan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan rencana-rencana karir yang akan dipilihnya. Kesusahan-kesusahan tersebut dapat dihindari ketika peserta didik mempunyai sejumlah informasi yang memadai terkait hal-hal apa saja yang berhubungan dengan dunia kariernya.
Peserta didik yang berhasil terhadap kariernya akan memperoleh kepuasan berwujud rasa bangga mempunyai pekerjaan yang diinginkan, sementara itu peserta didik yang belum berhasil dalam menjalani karier dirinya akan timbul rasa rendah diri dikarenakan status penganggurannya.Â
Keraguan terhadap pengambilan keputusan dalam memilih sekolah lanjutan dan bidang pekerjaan yang cocok berdasarkan minat peserta didik mampu memunculkan dampak negatif sehingga akibatnya terjadi kegagalan dalam karier mereka.
Oleh karena itu, untuk membantu permasalahan peserta didik tentang persiapan karier maka diperlukan adanya layanan bimbingan dan konseling komprehensif sebagai suatu tindakan pencegahan untuk memungkinkan peserta didik membuat keputusan yang tepat saat
mereka menyelesaikan tugas perkembangan dalam hal pribadi, sosial, akademik maupun karier. Salah satu layanan bimbingan dan konseling komprehensif yang dimaksud adalah layanan perencanaan individual.
Apa itu layanan perencanaan individual?
Layanan perencanaan individual adalah proses bantuan yang diberikan kepada peserta didik supaya dapat merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang terkait dengan masa depan dirinya berdasarkan atas pemahaman akan kekurangan dan kelebihan diri, maupun pemahaman akan kesempatan yang ada di lingkungannya.
Tujuan layanan perencanaan individual :
1) Mempunyai pemahaman mengenai diri dan lingkungannya
2) Dapat menentukan tujuan, perencanaan terhadap perkembangan dirinya (aspek pribadi, sosial, karir, serta akademik)
3) Mampu melaksanakan kegiatan berdasar atas tujuan, pemahaman, dan rencana yang sudah ditentukannya
Dengan layanan perencanaan individual, peserta didik mampu:
a. Mempersiapkan diri untuk berpartisipasi dalam melanjutkan pendidikan, merencanakan karir, dan mengembangkan keterampilan sosial, pribadi berdasarkan pengetahuan diri, informasi tentang sekolah, dunia kerja, dan masyarakat.
b. Menyelidiki kelemahan dan kekuatan diri dalam mencapai tujuannya
c. Mengukur tingkat pencapaian tujuannya
d. Menetapkan keputusan yang mempertimbangkan perencanaan dirinya
Dengan demikian, dalam melaksanakan perencanaan individual guru bimbingan dan konseling mampu memahami secara mendalam kondisi peserta didik dengan aspek kepribadiannya melalui beragam asesmen dan memberikan informasi tepat mengenai potensi diri dan lingkungan serta peluang yang ada sehingga peserta didik mampu menganalisis kelemahan maupun kekuatan yang ada dalam dirinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H