Mohon tunggu...
Desi Susilawati
Desi Susilawati Mohon Tunggu... Administrasi - Saya seorangan administrasi kantor

Keperubadian saya ada berkeja dan suka memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Perusahaan dalam Manajemen Risiko

11 Oktober 2024   21:38 Diperbarui: 11 Oktober 2024   21:41 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Penggunaan Matrix Resiko: Metode ini digunakan untuk menentukan manajemen resiko yang paling penting bagi perusahaan berdasarkan tingkat keparahan dan kemungkinan terjadinya. Tiga jenis skenario yang tersedia adalah matriks 33, 44, dan 55.
2. Analisis SWOT: Analisis SWOT terdiri dari lima elemen: Kekuatan (kekuatan), Kelemahan (kelemahan), Kesempatan (kesempatan), dan Ancaman (ancaman). Organisasi dapat membuat rencana yang tepat untuk memanfaatkan kekuatan mereka, mengidentifikasi kelemahan mereka, memanfaatkan peluang, dan mengendalikan ancaman dengan mempelajari analisis ini.
3. Teknik Monte Carlo: Dalam analisis Monte Carlo, simulasi digunakan untuk mengevaluasi berbagai elemen ketidakpastian dalam berbagai parameter perusahaan. Program komputer menganalisis informasi sebelumnya dan membuat perkiraan tentang hasil yang akan datang.
4. Manajemen Resiko Ter integrasi: Mana jemen r isiko ter integrasi (MRT) menggabungkan identifikasi risiko, penilaian, mitigasi, dan pemantauan ke dalam satu proses terpadu untuk mengelola risiko secara konsisten. Ini membutuhkan kerja sama antar departemen dan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.

Selama proses manajemen resiko bisnis, pasti ada alat dan pendekatan tertentu yang dapat
digunakan untuk menganalisa, merespon, dan melacak risiko.Berikut beberapa:
 
 1. Pentingnya Resiko Budaya yang Positif: Perusahaan mendapatkan banyak keuntungan dari budaya risiko yang positif. Yang paling penting, setiap risiko akan dipertimbangkan dengan lebih baik saat pengambilan keputusan. Selain itu, karena bisnis memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi yang berubah dengan menemukan dan merespons risiko dengan tepat, resiliensi mereka akan meningkat.
2. Membangun Kesadaran Resiko: Langkah pertama menuju budaya risiko yang positif adalah meningkatkan kesadaran akan risiko. Untuk meningkatkan pemahaman karyawan tentang konsep dan teknik manajemen risiko, berikan pendidikan kepada karyawan di semua tingkatan. Jika perlu, gunakan sistem laporan risiko khusus dan ajak karyawan secara proaktif untuk melaporkan masalah dan potensi risiko segera.
3. Tanggung jawab Seluruh Organisasi dalam Manajemen Resiko: Pemimpin perusahaan dapat menunjukkan tanggung jawab terhadap manajemen risiko dengan menciptakan budaya risiko yang mendorong semua karyawan. Lapisan di bawahnya, seperti manajer dan supervisor, harus memberi tahu anggota staf pentingnya menerapkan manajemen risiko.

Bisnis harus menerapkan manajemen risiko, tetapi ada beberapa masalah yang harus dihadapi,
seperti:

1. Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Resiko, Faktor eksternal yang paling sering mempengaruhi risiko bisnis adalah sebagai berikut:
Kondisi ekonomi seperti resesi atau inflasi, serta kemerosotan ekonomi yang tak terduga, dapat memengaruhi keuangan bisnis.
Peraturan pemerintah sering berubah, yang dapat memengaruhi operasi bisnis. Oleh karena itu, sangat penting untuk tetap waspada dan cepat menyesuaikan diri dengan perubahan ini.
Bencana Alam: Bencana alam seperti gempa bumi dan banjir dapat merusak aset dan mengancam bisnis.
2. Perubahan Lingkungan Bisnis, perubahan dalam lingkungan bisnis yang cepat juga dapat mempengaruhi risiko, seperti:
Dipengaruhi oleh perubahan pasar dan ketidakpastian yang disebabkan oleh preferensi konsumen yang terus berubah dan persaingan yang semakin kompetitif, risiko strategis perusahaan meningkat.
Transformasi digital membawa banyak peluang, tetapi juga membawa risiko, seperti keamanan data dan adaptasi tanpa henti terhadap kemajuan teknologi.
Globalisasi: Masuk ke pasar internasional membawa risiko, termasuk perbedaan budaya, nilai tukar, dan regulasi yang perlu dikelola dengan hati-hati.
3. Kompleksitas Perusahaan yang Berkembang, perusahaan yang terus berkembang biasanya menghadapi berbagai risiko yang cukup rumit. Seiring dengan pertumbuhan perusahaan dengan berbagai layanan, pengelolaan risiko di berbagai unit dan wilayah bisnis menjadi lebih rumit. Akibatnya, menjadi lebih sulit untuk mempertahankan budaya manajemen risiko yang konsisten. Selain itu, sulit untuk menangani risiko secara individual karena perusahaan berkembang biasanya menghadapi risiko yang saling berkaitan. Sebagai contoh, produksi dan pengiriman produk tertunda karena kebakaran di gudang perusahaan B. Karena itu, perusahaan kehilangan uang dan mendapatkan reputasi buruk dari pelanggan.
4. Resiko Teknologi dan Keamanan Data, Meskipun kemajuan teknologi membantu bisnis bertahan, ada beberapa bahaya yang harus diperhatikan:
 
  Keamanan data: Ancaman seperti pembobolan data, serangan ransomware, atauupaya peretasan data yang menggunakan teknologi.
Privasi data: Jika perusahaan tidak melindungi data karyawan dan pelanggandengan benar, reputasinya akan menjadi lebih buruk.
Kemajuan Teknologi: Praktik manajemen risiko harus secara konsisten menyesuaikan diri dengan teknologi baru seperti AI dan Internet of Things
Bisnis di berbagai industri mendapat banyak manfaat dari manajemen risiko yang baik, seperti:
1. Mengurangi Potensi Kerugian Keuangan
Perusahaan yang proaktif mengelola risiko dapat mengurangi kemungkinan dan kemungkinan
hasil yang tidak menguntungkan. Ini pasti menguntungkan perusahaan karena meminimalkan kerugian karena peristiwa seperti kecelakaan, perubahan pasar, atau serangan keamanan data. Profitabilitas dan stabilitas keuangan perusahaan meningkat.
2. Meningkatkan Keputusan Bisnis
Pengambil keputusan dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan strategis dengan
memahami potensi risiko yang terkait dengan berbagai pilihan dan strategi bisnis. Dengan mengetahui potensi risiko ini, perusahaan dapat mengatur sumber daya dengan lebih baik dan meningkatkan kinerja bisnis secara keseluruhan.
3. Menjaga Reputasi dan Kepercayaan Pelanggan
Perusahaan dengan rekam jejak manajemen risiko yang bertanggung jawab biasanya memiliki
reputasi dan kepercayaan pelanggan yang lebih baik karena mereka telah menangani risiko kualitas produk, keamanan data, etika, dan masalah lain.
4. Membangun Daya Saing
Perusahaan yang mengelola risiko dengan baik memiliki lebih banyak kesempatan untuk
memanfaatkan peluang dan menyesuaikan diri dengan perubahan pasar. Perusahaan yang sadar risiko dapat menemukan tren baru dan pergeseran pasar dan menyesuaikan strategi mereka untuk menyesuaikannya. Ini mungkin menghasilkan keuntungan.
KESIMPULAN
Manajemen risiko perusahaan adalah proses identifikasi, penilaian, dan pengelolaan risiko yang dapat mempengaruhi operasi bisnis. Tujuan manajemen risiko adalah untuk mengurangi dampak negatif dari risiko sambil menciptakan peluang baru untuk keberhasilan perusahaan. Manajemen resiko perusahaan berkaitan dengan peluang karena jika perusahaan mengelola risiko dengan baik, mereka dapat memanfaatkan dan menciptakan prospek baru. Peluang, di sisi lain, ialah situasi di mana seseorang atau perusahaan dapat menghasilkan keuntungan besar di masa depan. Strategi manajemen risiko dapat membantu bisnis menghindari kerugian dan meningkatkan peluang mereka untuk mematuhi peraturan, mempertahankan profitabilitas, dan membuat keputusan yang lebih baik. Sangat penting untuk berkomunikasi dengan semua stakeholder karena proses ini mungkin tidak dapat dicapai dalam satu pertemuan. Pasti ada alat dan teknik tertentu yang dapat digunakan untuk menganalisa, merespon, dan melacak risiko selama proses manajemen resiko bisnis.
DAFTAR PUSTAKA
Muniarty, P., Retnandari, S. D., PS, T. E. A., Arraniri, I., Yulistiyono, A., Awaluddin, R., ... & Sufyati,
H.
S. (2021). Strategi Pengelolaan Manajemen Resiko Perusahaan. Penerbit Insania.
Maralis, R., & Triyono, A. (2019). Manajemen resiko. Deepublish.
 
 Siregar, H. O., & Amalia, N. (2020). Manajemen Resiko Dan Efisiensi Investasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun