Pramoedya Ananta Toer, atau yang akrab disapa Pram, adalah salah satu sastrawan terbesar yang pernah dimiliki Indonesia. Melalui karya-karyanya, ia tidak hanya menuliskan sejarah dan realitas sosial, tetapi juga menyampaikan kebijaksanaan hidup yang relevan sepanjang zaman.
1. Kebebasan Berpikir adalah Hak Setiap Manusia
Pram selalu menekankan pentingnya kebebasan berpikir. Dalam berbagai novelnya, terutama Bumi Manusia, ia menggambarkan bagaimana pemikiran yang bebas dapat membebaskan seseorang dari belenggu kebodohan dan ketidakadilan.
"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah."
Kutipan ini menunjukkan bahwa kebebasan berpikir harus diiringi dengan keberanian untuk menyuarakan gagasan. Menulis adalah bentuk perjuangan melawan lupa, dan melalui tulisan, seseorang bisa mengabadikan pemikirannya untuk generasi selanjutnya.
2. Pendidikan sebagai Senjata Melawan Penindasan
Pram sangat percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk membebaskan diri dari kebodohan dan penindasan. Karakter Minke dalam Tetralogi Buru adalah cerminan bagaimana seseorang bisa bangkit melalui ilmu pengetahuan.
"Dalam hidup, kita hanya bisa memilih satu: tunduk pada keadaan atau mengubah keadaan."
Pendidikan memberikan manusia pilihan. Mereka yang berilmu memiliki kesempatan untuk mengubah nasib, sementara mereka yang tidak mau belajar hanya akan mengikuti arus kehidupan tanpa daya.