Mohon tunggu...
Desi Sommaliagustina
Desi Sommaliagustina Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Ilmu Hukum Universitas Dharma Andalas, Padang

Sebelum memperbaiki orang lain lebih baik memperbaiki diri kita dahulu |ORCID:0000-0002-2929-9320|ResearcherID: GQA-6551-2022|Garuda ID:869947|

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terkurung dalam Cangkang

9 Oktober 2024   17:14 Diperbarui: 9 Oktober 2024   17:36 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Katak Dalam Tempurung (sumber: beo.coid)

Di kedalaman sumur sempit hati,
Terkurung dalam cangkang ego sendiri.
Pandangan terbatas, dunia begitu kecil,
Tak pernah menginjak rerumputan mimpi.

Suara gemuruh ombak tak terdengar,
Cahaya bintang redup tak terlihat.
Terlena dalam kehampaan diri,
Lupa pada luasnya jagat semesta ini.

Seperti katak dalam tempurung kecil,
Tak tahu dunia di luar sana begitu indah.
Terpaku pada bayangan diri sendiri,
Tak pernah mencoba untuk melangkah.

Wahai manusia, bukalah matamu lebar-lebar,
Lihatlah keindahan yang terbentang luas.
Lepaskan belenggu pikiran yang sempit,
Beranilah keluar dari zona nyaman.

Dunia ini luas, penuh dengan keajaiban,
Janganlah terjebak dalam kegelapan.
Bangkitlah, terbanglah setinggi langit,
Raihlah mimpi, ukirlah sejarah.

Versi Bahasa Inggris:

In the depths of a narrow well of the heart,
Confined in the shell of one's own ego.
Limited view, the world is so small,
Never stepping on the grass of dreams.

The roar of the waves is not heard,
The dim light of the stars is not visible.
Lost in self-emptiness,
Forgetting the vastness of this universe.

Like a frog in a small shell,
Not knowing the world outside is so beautiful.
Stuck on one's own shadow,
Never trying to take a step.

Oh human, open your eyes wide,
See the beauty that stretches far and wide.
Release the shackles of narrow minds,
Dare to step out of your comfort zone.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun