Mohon tunggu...
Desi Sommaliagustina
Desi Sommaliagustina Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Ilmu Hukum Universitas Dharma Andalas, Padang

Sebelum memperbaiki orang lain lebih baik memperbaiki diri kita dahulu |ORCID:0000-0002-2929-9320|ResearcherID: GQA-6551-2022|Garuda ID:869947|

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menelisik Lebih Dalam Panti Jompo: Antara Stigma dan Kenyataan

31 Mei 2024   23:39 Diperbarui: 1 Juni 2024   01:32 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jejak awal panti jompo di Indonesia dapat dihitung mundur ke zaman VOC. Pada masa itu, VOC sudah punya pandangan bahwa lansia harus dirawat dan diberdayakan. Alasannya tentu saja didasari oleh rasa kemanusiaan dan keagamaan. Lansia-lansia itu sebenarnya adalah bekas tentara dan pegawai VOC itu sendiri. Mereka yang sudah menua kebanyakan hidup sebatang kara dan dalam keadaan miskin. Supaya tak memunculkan masalah baru, VOC mulai ingin menyantuni mereka dalam satu tempat tinggal.

Saat itu petinggi VOC yang dikenal sebagai sosok religius dan taat moral kemudian memerintahkan bawahannya untuk mengurusi fakir miskin di Batavia (kini Jakarta), khususnya kaum lansia. Perintah ini kemudian berjalan berdasarkan model ala Belanda yang membangun banyak tempat penampungan untuk lansia. 

Konsep ini kemudian dikenal sebagai panti jompo. Pendirian panti jompo oleh VOC lantas menjadi inspirasi kelompok lain untuk membangun tempat serupa di masa depan. Kelompok etnis China jadi salah satu yang ikut-ikutan membantun panti jompo. Selain itu, organisasi masyarakat Islam, seperti Muhammadiyah pimpinan Ahmad Dahlan, diketahui membangun rumah jompo berkat terinspirasi cara Belanda mengurusi lansia. Jadi masih mengatakan panti jompo bukan budaya kita? Jadi budaya kita apa?

Menteri Sosial Saat Menghadiri HLUN dan HUT Tagana (Sumber: detik.com)
Menteri Sosial Saat Menghadiri HLUN dan HUT Tagana (Sumber: detik.com)

Panti jompo, atau panti werdha, sering kali diselimuti stigma negatif di masyarakat. Pandangan yang keliru ini sering kali mengasosiasikannya dengan tempat yang suram, terpencil, dan penuh dengan lansia yang ditelantarkan. Namun, kenyataannya jauh berbeda. Panti jompo hadir sebagai bentuk pelayanan sosial yang bertujuan untuk memberikan tempat tinggal, perawatan, dan pembinaan bagi lansia yang membutuhkan.

Fungi Panti Jompo

Panti jompo memiliki fungsi dan peran tersendiri. Fungsi utama panti jompo adalah memberikan tempat tinggal yang layak dan aman bagi lansia. Dalam hal ini  Lansia yang tinggal di panti jompo mendapatkan tempat tinggal yang bersih, nyaman, dan terawat. Hal ini penting bagi lansia yang tidak memiliki keluarga atau tempat tinggal yang memadai. 

Bukan itu saja panti jompo juga menyediakan layanan perawatan, salah satunya layanan perawatan kesehatan, seperti pemeriksaan medis, pemberian obat, dan fisioterapi. Lansia yang memiliki kondisi kesehatan tertentu juga dapat mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Selain itu panti jompo juga memfasilitasi kegiatan sosial dan rekreasi bagi lansia. Kegiatan sosial dan rekreasi bagi lansia, seperti senam pagi, bermain game, dan menonton televisi. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan mental dan emosional lansia.

Tentunya yang tak kalah penting panti jompo memberikan pembinaan mental dan spiritual. Pembinaan mental dan spiritual bagi lansia, seperti bimbingan konseling dan keagamaan. Hal ini membantu lansia untuk menjalani masa tuanya dengan lebih tenang dan bahagia.

Ilustrasi Panti Jompo (Sumber:kompas.com)
Ilustrasi Panti Jompo (Sumber:kompas.com)
Agar hal diatas dapat terealisasi tentunya kita harus memilih panti jompo yang tepat. Memilih panti jompo yang tepat bagi lansia adalah keputusan penting yang membutuhkan pertimbangan matang. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih panti jompo. 

Pertama, pastikan panti jompo memiliki reputasi yang baik dan terakreditasi oleh organisasi terpercaya. Kedua, cari tahu fasilitas dan layanan apa yang ditawarkan panti jompo, dan sesuaikan dengan kebutuhan lansia. Ketiga, biaya panti jompo dapat bervariasi tergantung pada lokasi, fasilitas, dan layanan yang ditawarkan. 

Keempat, pilihlah panti jompo yang mudah diakses oleh keluarga dan teman lansia. Melibatkan keluarga dalam proses pengambilan keputusan dan perawatan lansia di panti jompo sangatlah penting. Keluarga lansia dapat memberikan dukungan emosional dan membantu lansia beradaptasi dengan lingkungan panti jompo. Kunjungan keluarga secara rutin juga dapat membantu lansia merasa bahagia dan dicintai.

Terakhir yang tak kalah pentingnya, kita harus kunjungi panti jompo secara langsung untuk merasakan suasananya dan melihat bagaimana staf berinteraksi dengan lansia. Kenapa demikian? 

Karena hal ini sangat penting untuk membuka stigma negatif terhadap panti jompo dan melihatnya sebagai pilihan yang valid bagi lansia yang membutuhkan. Panti jompo dapat memberikan lingkungan yang aman, nyaman, dan suportif bagi lansia untuk menikmati masa tua mereka dengan penuh makna.

Panti jompo bukanlah akhir dari segalanya. Bagi lansia yang membutuhkan, panti jompo dapat menjadi tempat yang nyaman dan aman untuk menjalani masa tuanya dengan penuh arti. Dengan memilih panti jompo yang tepat dan melibatkan keluarga dalam prosesnya, lansia dapat tetap hidup bahagia dan sejahtera.

Mari kita bersama-sama membangun masyarakat yang lebih ramah lansia, di mana panti jompo dilihat sebagai bagian integral dari sistem pendukung lansia, bukan sebagai tempat pembuangan ataupun mengatakan bukan budaya kita. Jauhkan stigma negatif, berpikir positif dan lihat kenyataan sebelum berpendapat tanpa menelusuri terlebih dahulu sebab akibatnya. 

Seharusnya yang melayani dibidang sosial harus malu berstigma negatif terkait panti jompo tanpa melihat kenyataan. Kenyataan hadirnya panti jompo seakan menampar wajah  kementerian sosial itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun