Mohon tunggu...
Desi Sommaliagustina
Desi Sommaliagustina Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Ilmu Hukum Universitas Dharma Andalas, Padang

Sebelum memperbaiki orang lain lebih baik memperbaiki diri kita dahulu |ORCID:0000-0002-2929-9320|ResearcherID: GQA-6551-2022|Garuda ID:869947|

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Korupsi

11 September 2023   15:08 Diperbarui: 11 September 2023   15:16 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

I

Korupsi

Korupsi, penyakit hati

Yang merajalela di negeri ini

Merusak sendi-sendi kehidupan

Menghambat pembangunan bangsa

Para koruptor,

Seperti tikus-tikus busuk

Yang menggerogoti harta rakyat

Mereka tidak peduli

Penderitaan rakyat kecil

Korupsi,

Membunuh masa depan bangsa

Membuat rakyat miskin dan menderita

Membuat negara ini terbelakang

Mari kita lawan korupsi

Dengan cara kita masing-masing

Dengan pendidikan,

Dengan penegakan hukum,

Dan dengan kesadaran diri

II

Korupsi

Korupsi, penyakit negeri

Yang telah menggerogoti sendi-sendi negara

Merusak tatanan dan keadilan

Membawa kesengsaraan bagi rakyat

Koruptor adalah musuh bersama

Yang harus diberantas tanpa ampun

Mereka adalah pengkhianat bangsa

Yang harus dihukum seberat-beratnya

Mari kita bersama-sama

Melawan korupsi dengan sekuat tenaga

Agar negeri ini menjadi lebih baik

Tanpa korupsi, Indonesia bisa berjaya

III

Korupsi

Korupsi, penyakit bangsa

Yang tak kunjung sembuh

Merenggut harapan rakyat

Menjadikan negeri semrawut

Korupsi, virus jahat

Yang menyebar cepat

Merusak sendi-sendi negara

Membuat rakyat menderita

Korupsi, kejahatan nyata

Yang harus dilawan

Dengan semangat dan tekad

Untuk membangun negeri yang bersih

Tiada kata terlambat

Untuk memberantas korupsi

Mari kita bersatu melawan

Untuk mewujudkan negeri yang adil dan makmur

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun