Mohon tunggu...
DESI SETIANINGSIH
DESI SETIANINGSIH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya adalah menari dan menonton film korea

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Naskah Drama yang Berjudul "Makna Kebersamaan"

18 November 2024   20:20 Diperbarui: 18 November 2024   20:23 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Makna Kebersamaan

Prolog :

Suatu hari lima sekawan sedang bermain bola di lapangan desa tempat mereka tinggal. Mereka memang sering bermain bola sore hari di lapangan tersebut. Saat ini, mereka sedang beristirahat di pinggir lapangan.

Dialog :

Bayu: Dod, kamu dibawakan bekal apa oleh ibumu? (sambil membuka kotak bekalnya).

Dodi: Aku dibawakan bekal ayam goreng ini. Kalau kamu, Bay?

Bayu: Aku dibawain bekal udang besar sama bundaku. Soalnya kemarin ayahku menangkap udang bersama ayah Ehsan.

Dodi: Jadi, bekalmu juga juga pakai udang, San?

Ehsan: Iya, Dod. Aku sama dengan Bayu (tersenyum semringah).

Dodi: Waaahhh enaknya... aku juga suka sekali udang. Kalau kamu, Ham?

Ilham: Aku dibawakan sayur daun ubi dengan ikan sambal, Dod. Makanan kesukaanku.

Dodi: Wahhh, itu juga tak kalah enaknya. Kalau kamu, Ton?

Anton: (tersenyum meringis) Aku tidak membawa bekal. Ibuku pagi-pagi sekali sudah bekerja karena abangku akan masuk SMA. Oleh karena itu, ayah dan ibu harus giat mencari uang. Jadi, ibuku tak sempat memasakkan aku dan membawakanku bekal (sedih).

Dodi: Ya sudah, Ton. Kamu masih bisa kok makan bersama kami.

Anton: Maksudnya?

Ehsan: Bagaimana kalo kita ramai-ramai makannya biar Anton juga bisa makan, makanan kita.

Ilham: Bagaimana caranya?

Ehsan: Begini saja, bagaimana kalo kita memakan menggunakan daun pisang? Jadi, makanan kita nantinya dituang ke daun pisang itu. Biar kita semua bisa makan bareng-bareng.

Dodi: Ide bagus tuh. Ayo!

Ilham dan Bayu mengambil daun pisang yang tak jauh dari tempat mereka. Mereka semua menuangkan makanannya di daun pisang tersebut. Mereka makan dengan lahap.

Anton: Terima kasih ya teman-teman. Cuma kalian teman yang mengerti keadaanku.

Bayu: Siap. Santai aja, Ton (tersenyum).

Epilog : Setelah menikmati makanan bersama di atas daun pisang, suasana di lapangan desa menjadi semakin ceria. Anton merasa terharu dengan perhatian dan kebaikan teman-temannya. Mereka pun tertawa dan bercerita, menjadikan momen itu tak terlupakan.

Analisis Pendekatan Pragmatik dalam naskah tersebut:

1. Konteks Situasional

Naskah ini berlangsung di lapangan desa, tempat yang familiar bagi para karakter. Konteks ini menciptakan suasana santai dan akrab, yang mempengaruhi cara mereka berkomunikasi. Misalnya, saat Dodi bertanya kepada Anton tentang bekal, pertanyaan tersebut tidak hanya mencari informasi tetapi juga menciptakan momen keakraban di antara mereka.

2. Maksud dan Implikatur

Maksud di balik ucapan para tokoh sering kali lebih dalam daripada yang tampak. Ketika Anton mengungkapkan rasa sedihnya karena tidak membawa bekal, teman-temannya tidak hanya merespons dengan empati, tetapi juga berinisiatif untuk berbagi makanan. Ini menunjukkan bahwa interaksi mereka bukan hanya sekadar pertukaran informasi, tetapi juga membangun solidaritas dan dukungan emosional.

3. Penanda Sosial

Interaksi di antara karakter juga mencerminkan penanda sosial yang penting:

Kesetaraan: Meskipun Anton tidak membawa bekal, dia tetap dianggap sebagai bagian dari kelompok. Hal ini terlihat ketika Ehsan dan Ilham menawarkan makanan mereka.

Empati: Respons teman-teman Anton menunjukkan empati dan perhatian terhadap kondisi sosialnya, memperkuat ikatan persahabatan di antara mereka.

4. Bahasa Nonverbal

Meskipun naskah ini berupa dialog, elemen nonverbal seperti senyuman dan ekspresi wajah (misalnya senyum semringah Ehsan) juga memainkan peran penting dalam menyampaikan makna. Bahasa tubuh membantu menekankan perasaan positif dan keakraban di antara para karakter.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun