* Hubungan sosial: Hubungan antara pembicara, status sosial, dan budaya. Misalnya, cara kita berbicara dengan teman berbeda dengan cara kita berbicara dengan atasan.
* Pengetahuan umum: Pengetahuan yang kita miliki tentang dunia akan mempengaruhi pemahaman kita terhadap suatu pesan. Misalnya, jika kita tidak tahu apa itu "quasar", kita akan kesulitan memahami kalimat yang mengandung kata tersebut.
* Bahasa tubuh: Gestur, ekspresi wajah, dan intonasi suara juga memberikan informasi penting tentang makna suatu pesan.
Contoh:
Seseorang berkata "Ini panas sekali!"
Konteks ekstralinguistik: Jika orang tersebut berada di pantai pada siang hari, kita akan memahami bahwa "panas" mengacu pada suhu udara yang tinggi. Namun, jika orang tersebut berada di ruangan ber-AC dan berkata demikian, kita mungkin akan bertanya tentang masalah lain yang membuatnya merasa "panas".
Â
Hubungan antara konteks linguistik dan ekstralinguistik saling melengkapi. Konteks linguistik memberikan dasar untuk memahami makna kata dan struktur kalimat. Konteks ekstralinguistik memberikan konteks yang diperlukan untuk memahami makna keseluruhan dari sebuah pesan.
Contoh:
Kalimat "Buah itu manis."
Konteks linguistik: Kata "manis" memiliki arti yang jelas dalam kamus.