Mohon tunggu...
Desir Syair Rindu
Desir Syair Rindu Mohon Tunggu... -

Bilamana aku kurang santun dalam bernasihat, ataukah kurang ramah dalam menyampaikan kebaikan, itu hanya sentilan agar engkau lebih baik dari apa yang tak pernah engkau kira, meskipun aku belum tentu sebaik yang engkau kira, namun aku berusaha menyampaikan kebenaran (menurut diriku dengan dasar-dasarnya), dengan memegang prinsip "Saling ingat mengingatkan dan berkasih sayang sesama muslim" \r\n\r\nInilah dunia, kita datang, kita pulang, kita berbekal, dan kita berlalu. Wallahu Alam\r\n\r\nPersonal Blog : http://cinikironk.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terpesona Rindu | Desir Syair Rindu

27 April 2013   00:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:32 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Kumpulan Puisi Rindu


~Terpesona Rindu~


Hanyut... entah ku terbawa sampai kemana
Namun bahagia selalu membawa
Menyeretku pada pertengkaran mata dan hati
Terus dan terus mengikis nurani
Membutakan asa dan sukma

Kemana kau bawa diriku duhai penabur cinta
Engkau hadirkan berjuta impian
Entah kau hempaskan atau kau lambungkan ku lagi
Namun ku tetap menikmatinya
Tiap hempasan dan tiap lambungan asa terpatri

Kini diri merintih disisimu
Berteman sejuta rindu mengekang
Terbawa tiupan kecil sang penakluk hati
Seketika tersadar hakikinya diri
"Diri ini tiada arti, meski harus berontak sepi, tanpa izin Sang Pencipta Hati"

#Desir Syairrindu

Baca juga di Kumpulan Puisi Rindu dan Kumpulan Puisi Sepi

©2013 Copyright Ciniki RonkA. ILLank Written By. Desir Syair Rindu Sumber : http://cinikironk.blogspot.com/2013/04/terpesona-rindu-kumpulan-puisi-rindu.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun