Bismillahirrahmanirrahim
Allahumma Sholli'ala Sayyidina Muhammad Wa'ala 'aliyy Sayyidina Muhammad.
Marilah kita sama-sama bersholawat pada Nabi SAW karena tiada satupun yang bisa memberikan syafaat kecuali beliau di akhirat kelak. Maka tidak ada yang bisa kita banggakan selain daripada Nabi SAW. Kita bisa bangga dan bisa cinta Beliau karena kita tahu sejarah hidup Beliau. Banyak sumber informasi yang bisa kita rujuk untuk mempelajari sejarah Beliau.Â
Maka izinkan saya disini untuk menyampaikan apa yang telah saya pelajari perihal kehidupan sehari-hari Beliau dari sumber yang terpercaya. Saya merujuk tulisan ini berdasarkan buku yang berjudul Alyaumun Nabawi yang ditulis oleh Syech Abdul Wahab dan disampaikan dalam bentuk ceramah agama oleh Ustadz Arafat yang seorang lulusan S2 salah satu kampus yang ada di Tarim, Yaman.
Kita perlu ketahui bersama bahwa zaman Nabi dahulu belum dikenal yang namanya jam karena pada abad 7 M lalu, belum ada yang menemukan jam untuk melihat waktu. Oleh sebab itu, jam yang saya maksudkan disini adalah pendekatan menyesuaikan jam yang ada sekarang. Perlu kita ketahui bersama bahwasanya orang dahulu pintar dalam menentukan durasi. Sehingga jarak waktu antara satu aktivitas ke aktivitas berikutnya dapat terukur berdasarkan posisi matahari.
Kita mulai dari pukul 01.00 (tengah malam). Apa yang Rasulullah lakukan dijam ini? Ya, tentunya kita pasti menjawab Tahajjud. Tepat sekali pada jam 01.00, Rasulullah sedang Tahajjud hingga 2 jam kedepan. Rasulullah bangun tepatnya sekitar pukul 11.25 malam. Hal ini diketahui sejak diturunkanNya surat Al-Muzammil ayat 3 yang artinya Allah perintahkan Nabi SAW untuk bangun pada pertengahan malam.
Ditarik ke jam sekarang, kira kira tengah malam itu persisnya di jam berapa sih? Nah kita bahas cara perhitungan tengah malam ya. Orang zaman dahulu menyebut malam (Al lail) ketika matahari terbenam (waktu maghrib) hingga waktu fajar (waktu Shubuh) dan pagi sebutan ketika sudah masuk waktu shubuh. Jika kita samakan dengan waktu sekarang, maghrib-shubuh sekitar pukul 18.00-04.30 sehingga waktu malam terjadi selama 10.5 jam, untuk menghitung pertengahan, kita bagi 10.5:2 sama dengan 11.25. Jadi pertengahan malam saat itu terjadi sekitar pukul 11.25.
Bagaimana kebiasaan sholat Tahajjud Nabi SAW? hal inilah yang kita tunggu-tunggu ya dan tentunya bisa kita jadikan panduan. Beliau sholat Tahajjud adakalanya 11 rakaat atau 13 rakaat (rakaat yang paling sering Beliau lakukan). Sebagaimana yang dilihat dan dihitung Aisyah RA (11 rakaat). Dan sebagaimana yang dilihat dan dihitung oleh Ummul Mukminin Maemunah RA (13 rakaat). Tapi terkadang Rasul juga pernah mengerjakan lebih banyak ataupun lebih sedikit dari itu.
Dimana Rasulullah melakukan sholat Tahajjud? Benar sekali, beliau lebih sering melakukan sholat Tahajjud dirumah, tepatnya dikamar (ada tempat khusus untuk Tahajjud) namun adakalanya Rasul melakukan Tahajjud di mesjid. Banyak kita baca hadist tata cara sholat Tahajjud Rasulullah, yang tentunya hadist ini bersumber dari sahabat Nabi yang langsung ikut dan melihat Rasul Tahajjud di mesjid. Namun banyak juga riwayat hadist dari istri-istri Beliau.
Rasulullah SAW memulai Tahajjud dengan 2 rakaat yang ringan (rakaat 1 membaca Al-Fatihah kemudian rukuk begitupun dengan rakaat ke 2). Untuk rakaat inti adakalanya 4 rakaat ataupun 6 rakaat (sebagaimana ulasan sebelumnya bahwa Rasul sering melakukan Tahajjud 11 atau 13 rakaat) dan diakhiri dengan 1 atau 3 rakaat sholat witir. Jika Rasul melakukan sholat Tahajjud 11 rakaat yang artinya 4 rakaat inti.Â
Dari awal kita sudah bicarakan jika Rasul sholat hingga pukul 3 malam dan dimulai sekitar pukul 11 malam. Artinya untuk 1 rakaat inti, Rasul melakukannya selama 1 jam. Adapun masing-masing surah yang dibaca ketika rakaat 1-4 berturut-turut yaitu Surat Al-Baqarah, Surat Ali Imran, Surat Al-Maidah dan Surat An-Nisa.Â