Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1

Jurnal refleksi dipandang sebagai salah satu elemen kunci pengembangan keprofesian karena dapat mendorong guru untuk mengaitkan teori dan praktik, serta menumbuhkan keterampilan dalam mengevaluasi sebuah topik secara kritis (Bain dkk, 1999). Menuliskan jurnal refleksi secara rutin akan memberikan ruang bagi seorang praktisi untuk mengambil jeda dan merenungi apakah praktik yang dijalankannya sudah sesuai, sehingga ia dapat memikirkan langkah berikutnya untuk meningkatkan praktik yang sudah berlangsung (Driscoll & Teh, 2001). Jurnal ini juga dapat menjadi sarana untuk menyadari emosi dan reaksi diri yang terjadi sepanjang pembelajaran (Denton, 2018)

Pada kesempatan ini saya DESI PUTRA Calon Guru Penggerak angkatan 9 dari SMA N 1 KATEMAN, disini saya akan menuliskan tentang jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1 tentang Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Jurnal refleksi Dwi Mingguan adalah sebuah tulisan tentang refleksi diri setelah mengikuti sebuah kegiatan pelatihan (upgrading skill) yang ditulis secara rutin setiap dua mingguan. Jurnal dwi mingguan merupakan salah satu tugas yang harus dibuat oleh setiap calon guru penggerak. Dan ini sudah menjadi kewajiban yang harus dilakukan oleh para CGP (Calon Guru Penggerak) untuk membuatnya.

Kali ini saya akan menulis mengenai refleksi saya tentang kegiatan pembelajaran Daring yang sudah dilakukan pada Modul 1.1 Tentang Filosofi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Dalam menulis jurnal refleksi ini saya menggunakan model 1 yaitu model 4F (1. Fact; 2. Feeling; 3. Findings; dan 4. Future), yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P (1. Peristiwa; 2. Perasaan; 3. Pembelajaran; dan 4. Penerapan).

• Peristiwa
• Pada tanggal 16 Agustus 2023 Program Pendidikan Guru penggerak Angkatan 9 resmi dibuka oleh
• Dr. Praptono, M.Pd selaku Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah dan Tenaga Kependidikan. Beliau menyampaikan laporan penyelenggaraan program guru penggerak Angkatan 9, serta beliau menyampaikan Program Guru Penggerak ini adalah program kepemimpinan bagi guru yang dilakukan untuk mempersiapkan guru-guru sebagai pemimpin-pemimpin pembelajaran.
• Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd (Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan), Beliau menyampaikan motivasi kepada calon guru penggerak dan senantiasa sabar dalam menjalankan Pendidikan Calon Penggerak Angkatan 9.
• CGP angaktan 9 resmi dibuka oleh Kemendikbudristek yaitu Bapak Nadiem Makarim,B.A.,M.B.A, Beliau menyampaikan Program Guru penggerak sebagai Upaya Bersama untuk memajukan dunia Pendidikan dan pentingnya program guru penggerak untuk keberhasilan program Merdeka Belajar

Setelah kegiatan zoom meeting seluruh CGP Angkatan 9 wajib mengikuti kegiatan-kegiatan serta pelatihan-pelatihan yang ada di LMS, kegiatan pertama adalah kegiatan pree test yang dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2023

Pada tanggal 19 Agustus 2023 Seluruh CGP mengikuti Lokakarya Orientasi secara Daring sesuai dengan Kelompok Fasilitator dan Pengajar Praktik. Kegiatan lokakarya orientasi dilakukan dari pagi s/d sore, pada kegiatan ini CGP mendapatkan pengarahan dari Fasilitator dalam hal ini Fasilitator saya adalah ibuk "TRI HANDAYANI, S.Pd.,M.Pd" dan pengarahan juga dari Pengajar Praktik, Pengajar Praktik baik saya adalah Ibuk "ARDINAS HASTI S.Pd".

Setelah Lokakarya Orientasi, CGP mengikuti kegiatan-kegiatan di LMS mulai dari diri dan eksplorasi Konsep Secara mandiri, kemudia melakukan Vicon dengan Fasilitator dan Pengajar Praktik, melakukan pelatihan serta Lembar kerja.

• Perasaan
• Selama 2 minggu saya mengikuti Pendidikan CGP Angkatan 9 ini perasaan yang saya rasakan ada Bahagia, takut, senang. Saya Bahagia bisa ikut program CGP ini karena selama 2 minggu ini saya dapat pengalaman yang berhaga dari membaca modul, penjelasan dan diskusi dengan Fasilitator dan Pengajar Praktik.
• Pada modul 1.1 ini saya sangat banyak dapat ilmu baru tentang filosofi / Pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara seperti Pendidikan yang menuntun dimana kita sebagai pendidik tidak menjadikan pembelajaran itu sebagai media menuntut kepada siswa tetap sebagai media menuntun. Pendidikan Menuntun adalah Pendidikan yang membimbing peserta didik dengan ikhlas supaya mencapai kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Kemudian saya juga mendapatkan ilmu tentang Pendidikan sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman siswa, serta Pendidikan budi pekerti dan Guru sebagai Petani yang menanama padi, padi dirawat dengan sebaik-baiknya supaya mendapatkan hasil yang banyak.
• Pembelajaran
• Setelah saya mempelajari modul 1.1 Tentang Filosofi / Pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara tengan Pendidikan, saya menemukan pola pembelajaran yang menarik. Saya menemukan pola Pendidikan yang kurang tepat yang sudah saya lakukan selama ini dimana saya sebagai pendidik hanya banyak menuntut dan melaksanakan pembelajaran yang kaku sehingga peserta didik saya tidak nyaman dalam pemeblajaran, setalah mengikuti CGP dimodul 1.1 ini saya menemukan solusi dari permasalahan tersebut. Saya harus melakukan transformasi pembelajaran yang administratif ke pembelajaran komunikatif serta saya harus open minded dengan perkembangan siswa saya.
• Penerapan

Selama dua minggu ini saya mengikuti Pendidikan CGP Angkatan 9 ini saya sudah mulai menerapkan pembelajaran yang berpusat kepada siswa dengan melakukan pembelajaran berdiferensiasi baik itu dalam conten, proses maupun produk. Saya juga mencoba menerapkan pembelajaran Menuntun dengan melakukan bimbingan kepada siswa saya. Saya sadar betul masih banyak yang akan saya perbaiki sebagai pendidik. Mudah-mudahan dengan saya mengikuti Pendidikan CGP Angkatan 9 ini sampai akhir nanti membawa perubahab yang positf tehadap diri saya dan pembelajaran saya dikelas.