Pada Kamis, 24 Oktober 2024 mahasiswa magang perhutanan sosial melaksanakan sosialisasi perhutanan sosial di Kantor Negeri Hative Besar, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Provinsi Maluku.Â
Tujuan utama dari kegiatan ini sebagai tahapan pertama untuk memberikan informasi dan pemahaman kepada masyarakat terkait konsep serta manfaat perhutanan sosial.Â
Selain itu, mendorong partisipasi aktif masyarakat, meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi petani KTH (Kelompok Tani Hutan) Aminata Sejahtera dan sebagai proses menguatkan kelembagaan KTH Aminata Sejahtera.Â
Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim magang pendamping perhutanan sosial dan mentor yang dihadiri oleh pejabat negeri beserta jajarannya, anggota KTH, Ketua RT setempat, perwakilan Badan Saniri, dan mahasiswa KKN Unpatti.
 Pada pertemuan tersebut sebagai jalan pembuka dalam menyepakati batas kawasan dan rencana penandaan batas serta bagaimana teknis tata caranya.Â
Adapun Perhutanan Sosial merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk memberikan akses legal kepada masyarakat setempat dalam mengelola kawasan hutan secara berkelanjutan, guna meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat yang tinggal di sekitar hutan.
Â
Kegiatan ini dibawakan oleh Dwi Arisa Lestari sebagai Master of Ceremony dan moderator yaitu Auliya Fitriaturrahma. Acara ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Ambon Manise. Selanjutnya arahan dan juga sambutan dari Ketua KTH Aminata Sejahtera (Aristede Dirk Uspessy) dan Pejabat Negeri Hative Besar (Erick Van Room) yang sekaligus Membuka acara sosialisasi Perhutanan Sosial. Selanjutnya merupakan acara inti yaitu sesi penyampaian materi dan diskusi mengenai perhutanan sosial.Â
Materi disampaikan oleh Ahmad Izzuddin Almahdi dengan jelas dan komprehensif. Pemateri menyampaikan berbagai informasi yang berhubungan terkait Perhutanan Sosial.Â
Di samping itu, Kak Azzam menyampaikan mengenai apa itu hutan beserta manfaat dan dampak nya, kearifan lokal di wilayah sekitar, pengelolaan KTH, serta mengenai rencana kegiatan mahasiswa magang perhutanan sosial selama kurang lebih 2 bulan ke depan.Â
 Terlebih, sebelum melakukan kegiatan sosialisasi, Mahasiswa MSIB 7 telah melakukan identifikasi potensi dalam rencana pemanfaatan hutan untuk kawasan ekowisata air terjun yang mereka miliki.Â
Pada pertemuan ini menjadi kesempatan berharga yang dimiliki Mahasiswa untuk menunjukan hasil kerja yang dihasilkan dari pertama mereka berada untuk bekerja.Â
Selain itu, kak Auliya mengenalkan bahwa memberitahukan hasil analisis data yang menyatakan bahwa angka partisipasi gender masyarakat Hative Besar terhadap kegiatan hutan dinyatakan setara.Â
Mentor juga turut serta menambahkan memberikan motivasi dalam menguatkan kelembagaan KTH. Â Motivasi ini didasari dari hasil identifikasi potensi yang sudah dilakukan Mahasiswa MSIB 7 sebelumnya, mengingat program MSIB 7 ini memiliki tenggat waktu yang sudah ditentukan oleh pemerintah, yakni 31 Desember.Â
Maka, mentor memberikan wejangan kepada masyarakat yang hadir dalam sosialisasi ini untuk sama-sama melanjutkan apa yang sudah dimulai sebelumnya oleh Mahasiswa MSIB 7, karena dasarnya apapun yang sudah dilakukan saat ini akan berdampak baik bagi kehidupan masyarakat, khususnya bagi masyarakat sekitar kawasan hutan.
permen pala. Antusiasme masyarakat untuk mencicipi produk permen pala dan melanjutnya pengembangan produk tersebut.Â
Menariknya, pada penyelenggaraan sosialisasi ini tim mahasiswa magang memperkenalkan produk dari bahan buah pala yaituPada sesi diskusi masyarakat juga sangat partisipatif  banyak masukan dan pertanyaan mengenai keberlanjutan produk permen pala dan potensi hutan di sekitar tempat tinggal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H