"Tiada rupa yang mereka nasib
Nasib umpama siburung tiung
Sejauh mana hendak terbang
Angin juga yang menentukan arah
Sudahlah rindu tapi dalam hati ragu
Termakan kata orang langkah kaki agak mendayu
Biar badanku lelah menjadi bangkai
Asal namaku elok disebut orang
Bukan dendam yang selangkah dari kaki
pikiran menyimpan kata bertuah
Kalau belumlah nasib berubah
Takkan kuinjak tanah sekepal dari syurga
Cobalah tengok siangguk perkutut
Sambil mengangguk dia merungut juga
Nasi yang dimakan tiada memberi rasa kenyang
Karena mikir nasib dikampung orang."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!