Mohon tunggu...
desi pastida
desi pastida Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - inspiration all woman

merenda hari untuk sebuah selendang rajutan tua

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Utusan Dewi Demeter (Part I)

1 April 2021   13:59 Diperbarui: 2 April 2021   16:52 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah kursi tua masih bergoyang di teras rumah, asap rokok cerutu masih tercium aromanya tidak ada yang asing ditempat ini telah beberapa dekade berlalu. Pria tua yang ku panggil nama eyang kakong menghabiskan dan menikmati hari-harinya lebih banyak beraktifitas diberanda depan rumah, dengan kepulan pelan-pelan setiap batangnya setiap asap putih yang keluar menunjukkan  keahlian sang perokok yang pernah jaya pada jamannya. Eyang... kalo ngantuk tidur dikamar aja, biar enak baringnya.... setiap eyang ketiduran di kursi tersebut aku selalu minta pindah ke kamar saja, Walaupun hasil nantinya tetap tidak mau.... Namun saya tidak enak dengan setiap orang yang lewat depan rumah liat eyang tidur di luar.

Eyang kakong merupakan sosok pejuang veteran ceritanya selalu mengenang perjuangan masa itu, jika ada yang bertanya tentang photo yang terpajang di dinding rumah pasti siap-siap kita mendengar cerita eyang kakong dengan semangat dan perasaan yang meluap-luap. Saya sangat tahu bahwa eyang ini butuh perhatian, tidak bisa hanya disuguhkan dengan makanan yang beliau sukai tapi perhatian yang lebih teman cerita atau semacam apa yang bisa membuat hari-hari beliau terlewati.....

Suatu hari dan seperti biasa dirumah hanya ada eyang dan si e..mbak yang bantu-bantuin pekerjaan rumah tangga sekalian jagain eyang karena kesibukan saya pada pekerjaan baru banyak menyita waktu untuk lembur apalagi hampir dua minggu ini pulangnya kemalaman terus karena ada job yang harus ektra kerjanya pembuatan laporan biar cepat selesai. Si e...mbak nelpon bilang kepada saya eyang kurang mau makan ga berkurang makanannya setiap dikasih katanya kurang selera, lalu saya minta tolong sama mbak belikan obat di apotik atau bawa ke puskesmas terdekat, tapi sudah si e..mbak lakukan namun kondisi eyang tidak ada menunjukkan perubahan....

Malam itu aku izin pulang cepat kepada my boss menceritakan keadaan eyang yang semakin kritis dan boss ku yang baik mengizinkannya. Dikamar yang redup itu kulihat eyang terbujur dengan selimut aku merasa sangat kasihan sekali, lampu kuhidupkan dan duduk didepan tempat tidurnya eyang... matikan lampu itu cu eyang mau tidur, ternyata eyang hanya memecingkan matanya bukannya tidur... biarlah yang kakong saya mau liat eyang kata si e,, mbak eyang ga mau makan... saya bawa bubur sum-sum makanlah dikit biar ga kosong perutnya... eyang sambil menarik selimutnya ke dada bilang " orang tua seperti eyang ni berapalah makannya ga usah kamu repot-repot walaupun cuma makan sedikit saja dan minum air hangat sudah cukup untuk menjaga stamina eyang namanya aja sudah jadi kakek-kakek ha,,ha,,, suara dikamar memecahkan suara ketawa eyang,,, beliau memang nampak teguh dari dulu tidak pernah mengeluh  makanya saya selalu menjaga kesehatan beliau karena eyang tempat saya bergantung satu-satunya ditinggal pisah sama bapak dan ditinggal ibu yang sudah ke syurga bersama eyang putri... wah jadi terlamun sepi lagi ga usah deh kita menceritakan yang sudah pergi kita doakan saja agar nanti kita bisa berkumpul di akhirat nanti....

Eyang kakong minta aku mengambil sebuah amplop dilemari yang ditaruh dekat susunan baju eyang bawah sekali, ada sebuah amplop tebal berisi photo dan beberapa surat kuserahkan sama eyang, apa itu yang....eyang menunjukkan sebuah photo sama saya, coba tebak ini photo siapa..? dimana kamu pernah melihatnya...? bersambung...

Desi Pastida 1 -4-21

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun