Mohon tunggu...
Desi Novita Sari
Desi Novita Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - iain metro

Tidak ada keberhasilan yang instan. Setiap langkah kecil yang kamu ambil hari ini akan membawamu lebih dekat pada impianmu. Teruslah bergerak maju, karena kesulitan hanyalah bagian dari proses menuju keberhasilan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ratapan Pinggir Pagar Pendidikan

25 September 2024   10:43 Diperbarui: 25 September 2024   10:47 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan adalah instrumen paling penting dalam terciptanya generasi penopang masa depan bangsa, negara dengan ribuan bahasa belasan ribu pulau dan ragam suku tidak mungkin bisa maju dan berdiri kalau bukan karena pendidikan. Namun hari ini realitanya polarisasi antara kaum terpelajar dan kaum pinggiran pendidikan adalah persoalan utama di negri ini. Bagaimana mungkin jika kita kilas balik manusia manusia super seperti Syahrir, Hatta, dan Tan bisa hadir kembali jika dari segi pendidikan negri ini mengalami degradasi yang sangat hebat bahkan untuk mencapai target minimal yang digembar-gemborkan rezim ini yaitu Indonesia emas 2045 sangatlah sulit untuk dibayangkan, bukanya sikap pesimis yang dihantarkan penulis namun realistis yang dikedepankan.

Ada banyak penyebab buruknya kualitas pendidikan di Indonesia, termasuk terbatasnya akses terhadap pendidikan, jumlah guru yang sangat tidak memadai, dan distribusi yang tidak merata  di daerah-daerah terpencil. Memberikan akses  yang lebih besar terhadap pengetahuan perkotaan kepada masyarakat di wilayah perkotaan yang padat penduduknya. Berbagai persoalan kerap menghambat peningkatan mutu  pendidikan  di Indonesia, khususnya di daerah terpencil, yang pada akhirnya membentuk jalur pendidikan di Indonesia. Di  daerah terpencil, masih banyak  anak-anak yang terlantar dan sarana dan prasarana yang belum memadai, sehingga pemerintah perlu memberikan perhatian lebih terhadap situasi tersebut, misalnya dengan menyediakan anak dan transportasi sendiri. Anggota fakultas tidak memiliki masalah dalam menerima pendidikan mereka. Banyak sistem pendidikan di wilayah ini tidak mendapat dukungan pemerintah dan hanya fokus pada pendidikan  di kota-kota besar. Jika Anda menonton media online atau televisi, Anda akan menemukan banyak berita tentang kondisi pendidikan yang buruk, seperti: Misalnya saja sulitnya konektivitas jalan, tentu hal ini berdampak pada dosen dan pegawai, karena tanpa konektivitas jalan yang  baik baik mahasiswa, pegawai, dan pemerintah pasti akan kesulitan.

       Jadi dari observasi dan diskusi telepati antara penulis dan pembaca mari kita simpulkan bersama sama persoalan persoalan penghambat merdekanya pendidikan di negri kita. Dari diskusi kita di atas sangat menakutkanya kenjangan pendidikan di negri kita jadi apa yang bisa dilakukan generasi penyelamat seperti kita? Mari kita rumuskan bersama –sama. Kita dapat melakukan beberapa hal untuk menyelamatkan pendidikan dan memajukan masa depan dengan inovasi dan kreativitas:

Digitalisasi pendidikan Membangun sistem pendidikan yang memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk memfasilitasi pembelajaran yang menarik dan efektif. Penggunaan platform daring, aplikasi pembelajaran interaktif, dan simulasi virtual dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Pengembangan Keterampilan Relevan Fokus pada pengembangan keterampilan yang relevan untuk kehidupan sehari-hari, seperti keterampilan digital, keterampilan sosial, dan keterampilan berpikir kritis. Hal ini dapat membantu generasi Z menjadi lebih kompetitif dan siap menghadapi tantangan masa depan. Pendidikan Karakter dan Moral Melalui pendidikan karakter, generasi Z dapat diajarkan tentang pentingnya memiliki moralitas, integritas, dan tanggung jawab terhadap diri sendiri dan masyarakat. Pendidikan karakter dapat dilakukan melalui pembelajaran nilai-nilai, pembiasaan, dan pengalaman nyata. Pembelajaran Kolaboratif Menggunakan metode pembelajaran kolaboratif yang mendorong siswa untuk bekerja sama dan saling berinteraksi dalam mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini dapat mengembangkan keterampilan sosial, kepemimpinan, dan kerjasama. Berinovasi dan Mengikuti Perkembangan Zamam Aktif mengikuti perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan, dan peristiwa global. Dengan demikian, generasi Z dapat berpartisipasi menciptakan ide-ide baru yang dapat diwujudkan dalam tindakan nyata demi kemajuan bangsa Pemahaman Nilai-Nilai Warisan Bangsa Memahami nilai-nilai warisan para pendiri bangsa yang terkandung dalam Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI. Hal ini dapat menjadi dasar dalam proses pengembangan diri setiap generasi penerus bangsa

Yang terpenting adalah kesadaran yang terstruktur dan sistematis antara elemen-elemen masyarakat dan penentu kebijakan untuk bisa dan kembali optimis untuk meningkatkan kualitas pendidikan di indonesia. Karena hanya pendidikanlah pondasi kita untuk terus bisa bermimpi dan berharap demi kesejahteraan bangsa, lingkungan, dan umat. Akhir kata dari penulis marilah bersama sama kita berdoa agar negri kita bisa terus hadir untuk rakyat nya sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun