Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Membeli Buku Bekas Lewat Daring, Awas Buku Bajakan!

27 Desember 2023   13:32 Diperbarui: 27 Desember 2023   19:48 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampilan buku bekas yang dibeli secara daring (kiri) & tampilan buku baru bersegel yang dibeli secara daring (kanan) | Sumber: Foto Desy Hani

Sebelum dunia memasuki era digitalisasi seperti sekarang ini, transaksi pembelian buku masih sangat dominan dilakukan secara langsung, dengan bertemunya pembeli dan penjual di toko buku. 

Sejak semasa sekolah hingga kini, saya sangat suka mengunjungi toko buku. Mulai dari toko buku ternama dengan gedung bertingkat ataupun mengunjungi toko buku bekas. Aroma khas dari sebuah buku bisa memberikan kesenangan tersendiri. Apakah para pembaca merasakan hal yang sama? 

Kini, aktivitas pembelian buku bisa dikatakan jauh lebih praktis dengan kehadiran lokapasar (marketplace), karena para pembeli dapat melakukannya di mana saja dan kapan saja. 

Saya juga memanfaatkan kehadiran lokapasar untuk mencari berbagai macam buku yang saya butuhkan. Bahkan, melalui lokapasar inilah saya bisa menemukan toko-toko daring yang menjual buku bekas asli dengan harga yang sangat bersahabat. 

Selain karena harganya yang murah, hal menarik lainnya terletak pada cetakan/tahun terbit buku yang dijual oleh toko daring tersebut. 

Tidak menutup kemungkinan pula bisa mendapatkan buku terbitan lama yang sudah tidak pernah dicetak lagi dan ini bisa menambah daftar koleksi, karena buku dengan sampul tersebut bisa dikatakan sudah langka.

Novel karya Agatha Christie cetakan tahun 1995 dan 1996 | Sumber: Foto Desy Hani
Novel karya Agatha Christie cetakan tahun 1995 dan 1996 | Sumber: Foto Desy Hani

Beberapa kali ketika belanja daring, saya bisa mendapatkan buku bekas asli (original) terbitan yang sangat lama. Salah satunya, buku karya dari Dame Agatha Mary Clarissa Christie atau yang lebih dikenal dengan Agatha Christie. 

Agatha Christie merupakan salah satu penulis legendaris yang menulis tentang fiksi kriminal Inggris yang terkenal dengan enam puluh enam novel detektifnya. 

Novel Agatha Christie yang saya beli di salah satu toko buku bekas daring tersebut berjudul Pembunuhan di Teluk Pixy yang dicetak tahun 1995, Hotel Majestic yang dicetak tahun 1996, dan Setelah Pemakaman yang juga dicetak pada tahun 1996. 

Ketiga novel yang saya beli di atas merupakan novel dengan desain sampul lama dan setelah dicetak ulang desain sampulnya kini berbeda. 

Saya juga memiliki novel karya Agatha Christie lainnya dengan cetakan terbaru yang terbit di tahun 2017-2019. Salah satu contoh tampilan sampulnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini. 

Novel karya Agatha Christie cetakan terbaru | Sumber: Foto Desy Hani
Novel karya Agatha Christie cetakan terbaru | Sumber: Foto Desy Hani

Sampul menjadi ciri khas suatu buku dan sampul pula yang menunjukkan identitas cetakan ke berapa buku tersebut. 

Membeli buku bekas secara daring tidak bisa dikatakan mudah dan tidak bisa pula dikatakan susah. 

Mudah apabila kamu menemukan toko buku daring yang amanah. Susah yang berujung menyusahkan apabila kamu menemukan toko buku daring yang tidak amanah, karena buku yang dijual bukanlah buku bekas melainkan buku bajakan. 

Pada dasarnya, kunci utamanya cuma satu, teliti sebelum membeli. Terlebih lagi dengan membeli buku secara daring. Hal ini sangat penting dipahami agar kamu bisa mendapatkan buku asli. 

Kumpulan novel karya Agatha Christie | Sumber: Foto Desy Hani
Kumpulan novel karya Agatha Christie | Sumber: Foto Desy Hani

Perhatikan harga yang ditawarkan 

Harga buku bekas sudah bisa dipastikan sangat jauh berbeda dengan harga buku baru yang masih bersegel. Jadi, tidak mengherankan lagi apabila kamu menemukan buku bekas dengan harga yang sangat-sangat murah. 

Harga buku bekas sangat beragam, mulai dari Rp 5.000,- sampai dengan Rp 30.000,- bahkan bisa lebih dari itu. Tergantung dari harga yang ditawarkan pada setiap bukunya dan tergantung pula dari tahun terbitan buku tersebut. 

Seperti halnya ketiga novel Agatha Christie yang dicetak tahun 1995 dan 1996 yang saya beli di salah satu toko buku bekas, untuk satu novel dijual dengan harga 25 ribu. Harga yang terbilang sangat bersahabat. 

Meskipun demikian, kamu tidak bisa langsung mengklaim toko buku daring yang menjual buku dengan harga 20 ribuan merupakan toko buku bekas asli, karena begitu banyak toko buku bajakan yang menjajakan dagangannya di lokapasar. 

Perhatikan penilaian dari para pembeli 

Penilaian dari para pembeli sebelumnya mempermudah kamu untuk menilai toko buku daring tersebut. Apakah memang menjual buku bekas asli atau malah buku bajakan yang berlabel buku bekas. 

Hal ini dilakukan agar para pembeli tidak menaruh rasa curiga dengan harga yang ditawarkan. Ini yang harus menjadi pusat perhatian utamamu. 

Pada saat melihat ulasan dari para pembeli terkait toko buku bekas tersebut, saya tidak akan langsung melihat bintang 5 ataupun bintang 4, karena saya akan melihat dari bintang yang terkecil. Penilaian pada suatu toko daring bisa dilihat pada ulasan yang disampaikan oleh para pembeli. 

Buku bekas yang diperjualbelikan pada umumnya tidak memiliki stok. Terkadang hanya memiliki satu buku ataupun dua buku dengan judul yang sama. Apabila toko tersebut memang menjual buku bekas. 

Contohnya, ketika saya memasukkan novel Agatha Christie berjudul Pria Bersetelan Cokelat ke keranjang daring dan transaksi pembayaran telah dilakukan, secara otomatis persediaan buku bekas tersebut akan habis (sold out), pada umumnya demikian. Perhatikan ini sebagai penilaian tambahan. 

Apabila toko buku daring tersebut memiliki stok yang cukup banyak, ini patut dipertanyakan. Bagaimana mungkin buku bekas dengan judul yang sama memiliki stok yang tidak terhingga. 

Tampilan buku bekas yang dibeli secara daring (kiri) & tampilan buku baru bersegel yang dibeli secara daring (kanan) | Sumber: Foto Desy Hani
Tampilan buku bekas yang dibeli secara daring (kiri) & tampilan buku baru bersegel yang dibeli secara daring (kanan) | Sumber: Foto Desy Hani

Meskipun demikian, di balik semua penilaian yang disampaikan oleh para pembeli, ada satu penilaian yang menurut saya kurang layak diberikan oleh para pembeli ke toko daring yang menjual buku bekas, perihal kertas yang telah menguning. 

Penilaian bintang yang rendah tentunya akan mempengaruhi kredibilitas suatu toko, padahal toko daring tersebut telah amanah dengan menjual buku bekas asli, bukan buku bajakan. 

Pembeli tidak sepantasnya komplain terhadap kualitas kertas buku yang telah menguning, dengan cara memberikan penilaian secara asal dan sesuka hati. 

Sebagai pembeli kamu harus mengerti bahwa buku bekas bukanlah buku baru yang masih bersegel dengan rapi. 

Selain itu, buku bekas juga merupakan buku yang telah dimiliki oleh orang lain sebelumnya dan telah diperjualbelikan dari satu tangan ke tangan lainnya. 

Cobalah untuk berpikir lebih bijak, jangan terlalu berekspektasi tinggi terhadap pembelian buku bekas. Pembeli seharusnya sudah memahami akan hal ini. 

Apabila kamu mendapatkan buku tersebut telah menguning dan pembatas buku telah hilang, itu masih sangat wajar. Terlebih lagi bila buku tersebut dijual dengan harga yang murah dan terbilang rapi tanpa ada kertas yang robek. 

Kamu berhak komplain dan marah apabila penjual tersebut memang mengirimkan buku bajakan, padahal deskripsi yang tertera menjual buku bekas asli. Namun, apabila sebaliknya, bertindaklah lebih bijak dalam memberikan penilaian wahai para pembeli yang budiman. 

Komunikasikan dengan penjual 

Sebelum membeli buku bekas, penting bagimu menghubungi penjual terlebih dahulu untuk menanyakan keaslian dari buku tersebut. Hal ini juga saya lakukan apabila membeli buku bekas secara daring. 

Cara yang paling mudah ketika toko buku daring tersebut sedang melakukan sesi siaran langsung (live streaming). 

Kamu bisa langsung bertanya pada fitur komentar terkait buku yang akan dibeli, misalnya, "Kak, buku karya Agatha Christie yang berjudul Mawar Tak Berduri apakah buku bekas asli, boleh dilihat fisiknya?" 

Bisa juga dengan mengirimkan pesan kepada toko tersebut pada fitur obrolan daring (chat) untuk menanyakan keaslian buku, apabila toko buku yang kamu kunjungi tersebut tidak melakukan siaran langsung. 

Itulah penting bagimu untuk bertanya terlebih dahulu kepada para penjual, agar tidak salah membeli. Malu bertanya sesat di jalan. 

Mendapatkan buku bajakan sangatlah meresahkan. Meskipun buku bajakan masih bersegel, namun, kualitasnya sangat jauh berbeda dengan buku bekas asli ataupun buku baru. 

Kualitas buku bajakan sudah bisa dipastikan sangat rendah. Mulai dari sampul yang berbeda, karena ada sebagian buku yang memiliki desain timbul pada sampulnya. Sedangkan pada sampul buku bajakan tidak akan ada yang timbul. 

Ada pula buku yang seharusnya memiliki sampul keras, jilid keras (hardcover) malah dicetak oleh buku bajakan dengan jenis softcover. Ini sangatlah berbeda. 

Selain itu, tampilan buku bajakan seperti kumpulan kertas fotokopi. Perekatnya pun tidak kuat sehingga buku menjadi mudah lepas, bahkan ada pula halaman yang telah hilang ataupun tidak tercetak. Cukup mengenaskan! 

Tidak menutup kemungkinan pula bahwa tulisan yang dicetak pada buku bajakan bisa menghilang seiring dengan berjalannya waktu. 

Nah, apakah para pembaca sekalian lebih suka membeli buku secara langsung atau secara daring? Kalau saya suka kedua-duanya, karena memiliki berbagai macam koleksi bahan bacaan itu sangat menyenangkan. 

Perlu diperhatikan dengan sebaik mungkin, membeli buku di mana saja itu tidak masalah. Mau membeli buku yang masih baru ataupun membeli buku bekas, yang terpenting itu adalah buku asli, bukan buku bajakan! 

Semoga bermanfaat! 

Thanks for reading 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun