"Jalan menuju cinta sejati tak pernah bebas hambatan." - William Shakespeare, 4 Midsummer Night's Dream.Â
Beauty and the Beast, salah satu cerita yang paling legendaris dan fenomenal dari masa ke masa. Kepopuleran cerita dongeng yang satu ini tidak perlu diragukan lagi, seluruh penjuru dunia hampir mengetahui kisah ini.Â
Novel Beauty and the Beast berjumlah 243 halaman dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dari judul La Belle et la Bete, karya Madame de Villeneuve yang diterjemahkan oleh Andityas Prabantoro.Â
Madame de Villeneuve memiliki nama lengkap Gabrielle-Suzanne Barbot yang lahir pada tahun 1685 silam di La Rochelle, Prancis.Â
La Belle et la Bete yang lebih dikenal dengan Beauty and the Beast merupakan salah satu karya dari Madame de Villeneuve pada tahun 1740 silam yang paling dikenang sepanjang masa.Â
Namun, pada awal penerbitannya, cerita La Belle et la Bete tidak terlalu populer. Setelah meninggalnya Madame de Villeneuve, barulah cerita La Belle et la Bete ditulis ulang, diringkas, dan diterbitkan kembali oleh Jeanne-Marie Leprince de Beaumont pada tahun 1757 silam.Â
Akan tetapi, Leprince tidak menyebutkan nama Madame de Villeneuve yang seharusnya menjadi sumber rujukan asli dari tulisannya tersebut.Â
Karya asli dari Gabrielle-Suzanne Barbot jauh lebih panjang bila dibandingkan dengan versi dari Jeanne-Marie Leprince de Beaumont.Â
Beauty and the Beast menceritakan tentang kisah pertemuan yang terjadi di antara Belle dan Beast. Perkenalan yang tidak mudah dan pertemuan yang tidak terduga. Namun, kisah keduanya berakhir dengan begitu indah.Â