Adapun bibinya, Profesor Kim Sunjoo, berprofesi sebagai dosen di Fakultas Hukum Universitas Seoul.Â
Kini, Hyun-Woo sudah berada di dalam burung besi yang sedang mengudara di atas cakrawala.
Selama menjadi salah satu penumpang kelas bisnis, Hyun-Woo menikmati perjalanan dengan membaca sebuah buku, yang menjadi teman terbaiknya menuju ke Benua Amerika.Â
Setelah perjalanan panjang yang dilalui, Hyun-Woo akhirnya tiba di Bandara Internasional Logan. Selama menempuh pendidikan di Negeri Paman Sam, Seulgi akan menemani Hyun-Woo.Â
Seulgi merupakan salah satu mahasiswi Fakultas Biologi yang berencana melanjutkan pendidikan ke Fakultas Kedokteran setelah dinyatakan lulus nanti.Â
Selain itu, Han Seulgi juga merupakan keponakan dari Profesor Oh Yungjae, yang berprofesi sebagai dosen di Fakultas Hukum Universitas Harvard. Tempat di mana Hyun-Woo akan menimbah ilmu.Â
Tidak membutuhkan waktu yang lama, Hyun-Woo dan Seulgi tiba di Universitas Harvard. Perasaan bahagia menyelimuti diri Hyun-Woo dan semakin tidak bisa ditutupi lagi, ketika Hyun-Woo telah berdiri di depan monumen John Harvard.Â
Hyun-Woo tidak ingin meninggalkan kesempatan berharga ini dan mulai mengusap kaki patung perunggu itu--semacam bentuk ritual memohon sebuah keberuntungan.Â
Tidak lama setelah itu, sampailah Hyun-Woo dan Seulgi di depan Langdell Hall, sebuah gedung pusat Fakultas Hukum. Indera penglihatan Hyun-Woo dan Seulgi telah memandangi deretan kata yang terbentuk dalam bahasa Latin. Â