Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

The King: Eternal Monarch, Bertualang Menjelajahi Peradaban di Dua Dunia

4 Desember 2023   20:36 Diperbarui: 18 Desember 2023   20:08 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Drama The King Eternal Monarch | Sumber: Kompas.com

"Aku ingin menanyakan bagaimana harimu dan memberi tahu bahwa aku sangat merindukanmu," Raja Lee Gon.

Ketika dua dunia telah terbuka, sebuah dimensi mampu menebus peradaban lampau, dan peradaban modern secara bersamaan. 

Patahan manpasikjeok (seruling yang menghilangkan kesulitan, menjauhkan musuh, dan membawa perdamaian dunia) telah menjadi saksi bisu atas kejadian tersebut. Di mana perjalanan waktu mulai terjadi, pintu menuju ke dunia paralel mulai terbuka. 

Rentan waktu yang berbeda di antara kehidupan kerajaan dan kehidupan modern, membuat aktivitas yang terjadi di dua dimensi ini tidaklah sama. 

Namun, para penduduk yang berada di dua peradaban yang berbeda ini, memiliki wajah yang sama dan usia yang bisa dikatakan sama. Meskipun kedua peradaban ini berjalan pada rentan waktu yang sangat jauh berbeda. 

The King Eternal Monarch | Sumber: dokumentasi pribadi penulis Desindahani
The King Eternal Monarch | Sumber: dokumentasi pribadi penulis Desindahani

Kisah perjalanan waktu ini akan dikupas lebih dalam lewat sebuah novel The King: Eternal Monarch, yang dikarang oleh seorang penulis naskah drama bernama Kim Eun-Sook, yang lahir pada tahun 1973 dan juga merupakan penulis naskah dari drama yang begitu fenomenal, yakni Descendants of the Sun. 

Novel The King: Eternal Monarch oleh Kim Eun Sook, Story Culture Kim Sun Yeon telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan dicetak menjadi dua novel, yang terdiri bagian ke-1 yang berjumlah 256 halaman dan bagian ke-2 yang berjumlah 292 halaman. 

The King Eternal Monarch | Sumber: dokumentasi pribadi penulis Desindahani
The King Eternal Monarch | Sumber: dokumentasi pribadi penulis Desindahani

Sebuah petualangan yang tidak terduga sebelumnya akan terjadi. Dan mulai membawa para pembaca menyusuri peradaban yang ada di Kerajaan Corea serta Republik Korea. Dalam satu waktu secara bersamaan, dua dimensi dapat terbuka dan dapat dijelajahi. 

Petualangan diawali dengan pertumpahan darah yang terjadi di dalam Kerajaan. Ketika itu, malam yang semulanya tenang, berubah menjadi sebuah malam yang begitu mencekam dan menakutkan. 

Raja Lee Ho yang merupakan ayah dari Lee Gon, harus meregang nyawa di tangan saudara tirinya, Lee Lim. 

Pedang Empat Harimau menjadi saksi atas kekejaman yang telah dilakukan oleh Lee Lim kepada Raja Lee Ho. 

The King Eternal Monarch | Sumber: dokumentasi pribadi penulis Desindahani
The King Eternal Monarch | Sumber: dokumentasi pribadi penulis Desindahani

Putra Mahkota dengan langkah kaki kecilnya berjalan menyusuri tempat yang begitu mencekam tersebut. 

Di usia yang masih sangat belia, Putra Mahkota harus menyaksikan pertumpahan darah yang telah direkam oleh indera penglihatannya. 

Lee Gon tidak kuasa menyaksikan semua itu, ayahandanya harus meregang nyawa di tangan pamannya. 

Sebuah kejadian yang begitu menyakitkan hatinya, deretan peristiwa yang tidak akan pernah terlupakan, dan akan menjadi sejarah pahit di sepanjang hidup Lee Gon. 

Karena peristiwa tersebut, Lee Gon yang masih sangat belia diharuskan menjadi seorang Raja di saat usianya baru menginjak delapan tahun. Seketika itu, amanah yang begitu besar telah diletakkan pada pundaknya. 

Perjuangan yang tidak mudah akan dihadapi. Langkah kaki kecilnya, sudah mengharuskannya, berjalan menjadi seorang Raja. 

Kini Lee Gon telah tumbuh menjadi seorang Raja yang memiliki wajah yang tegas dan tampan, bahkan sangat piawai dalam ilmu Matematika. 

Selain itu, Raja yang satu ini sangat senang sekali dengan berkuda dan teman terbaiknya adalah Maximus, seekor kuda putih yang begitu gagah. 

Serta memiliki sahabat terbaik yang bernama Yeong, yang juga merupakan Kapten Pengawal Istana. Yeong selalu menemani Raja Lee Gon ke mana pun, bahkan sejak kecil keduanya telah sering bersama. 

The King Eternal Monarch | Sumber: dokumentasi pribadi penulis Desindahani
The King Eternal Monarch | Sumber: dokumentasi pribadi penulis Desindahani

Meskipun demikian, kenangan pahit di masa lalu tidak akan pernah terlupakan. Setelah kejadian berdarah tersebut berakhir, tidak lama setelah itu, Lee Lim yang telah membunuh Raja Lee Ho juga dinyatakan telah tewas. 

Namun, semua ini masih menjadi pertanyaan besar, karena patahan manpasikjeok tidak ditemukan di dekat jasad Lee Lim pada saat itu. 

Dari kejadian pertumpahan darah itulah, manpasikjeok menjadi terbelah. Satu patahan berhasil diambil oleh Raja Lee Gon, yang kini disembunyikannya di dalam cambuk. Sementara patahan lainnya, berada di tangan Lee Lim pada waktu itu, yang kini entah berada di mana. 

Ketika itu, Raja Lee Gon menunggangi Maximus untuk mengejar seseorang yang mengenakan tudung kelinci, kilasan wajah yang terlihat tampak seperti seseorang yang selama ini dinantikannya. 

Namun, tanpa diduga sebelumnya, pengejaran yang dilakukannya bersama Maximus menghantarkan keduanya sampai di hutan bambu. 

Hingga akhirnya, Raja Lee Gon bersama Maximus memasuki peradaban baru, sebuah dunia modern yang tampak begitu maju. 

Inilah titik awal dari keajaiban dari manpasikjeok, yang baru diketahui oleh Raja Lee Gon. Di mana manpasikjeok merupakan benda yang hanya dimiliki oleh keluarga Kerajaan. 

The King Eternal Monarch | Sumber: dokumentasi pribadi penulis Desindahani
The King Eternal Monarch | Sumber: dokumentasi pribadi penulis Desindahani

Nantinya, melalui penjelajahan di Kerajaan Corea dan petualangan di Republik Korea inilah, Raja Lee Gon mampu menaklukan Lee Lim dan menyelamatkan keseimbangan dua dunia.

Melalui manpasikjeok, Raja Lee Gon mengetahui bahwa Lee Lim masih hidup hingga kini, fakta kematiannya terdahulu hanyalah sebuah pengalihan isu untuk menyelamatkan Lee Lim yang asli. 

Di mana jasad yang ditemukan mirip dengan Lee Lim puluhan tahun silam di Kerajaan Corea bukanlah dirinya, melainkan seorang rakyat biasa yang berasal dari Republik Korea, namun memiliki raut wajah yang tampak begitu sama dengan Lee Lim. 

Karena kemiripan wajah inilah yang membuat Lee Lim memindahkannya ke Kerajaan Corea. Sehingga demikian, Lee Lim berhasil menutupi identitasnya beberapa tahun silam, sebelum Raja Lee Gon mengetahui semuanya. 

Sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga. Sepandai-pandainya Lee Lim berbohong akhirnya terbongkar juga. 

Karena suatu kebohongan tidak akan pernah bisa menyelamatkanmu. Ketika kamu berhasil menciptakan satu kebohongan, maka kamu akan bersiap-siap untuk menciptakan kebohongan yang baru. Dan itu sangatlah melelahkan. 

Novel yang mengusung tema tentang dunia Kerajaan dan dunia modern ini, telah berhasil memadupadankan keduanya untuk menjadi alur cerita yang begitu unik, serta tidak monoton. 

Telah diadaptasi ke dalam drama 

Drama The King Eternal Monarch | Sumber: Kompas.com
Drama The King Eternal Monarch | Sumber: Kompas.com

Novel The King: Eternal Monarch juga diadaptasi ke dalam bentuk drama dengan judul yang sama. 

Dibintangi oleh aktor tampan Lee Min-ho, yang berperan sebagai Raja Lee Gon dan aktris cantik Kim Go-eun, yang berperan sebagai Letnan Jeong Tae-eul di Republik Korea/Luna di Kerajaan Corea. 

Drama yang berjumlah 16 episode ini berada dibawa naungan rumah produksi Hwa & Dam Pictures dan Studio Dragon.

Drama ini telah ditayangkan di SBSTV pada tahun 2020 silam, pada tanggal 17 April 2020 sampai dengan 12 Juni 2020 lalu. 

Mengulas sejarah 

Gwanghwamun | Sumber: su.advisor.travel
Gwanghwamun | Sumber: su.advisor.travel

Melalui petualangan The King: Eternal Monarch, para pembaca akan mulai menyelami sebuah cerita sejarah dari Negeri Ginseng. Di mana akan ada Raja dan Permaisuri yang tinggal di istana. 

Seperti Kerajaan Joseon yang merupakan dinasti terakhir Korea, sebuah kerajaan yang didirikan oleh Taejo dan berlangsung kurang lebih selama lima abad.

Bahkan, di dalam kisah tersebut juga mengenalkan tentang patung Laksamana Yi Sun-Sin, yang merupakan seorang tokoh militer serta pahlawan nasional Korea.

Patung Laksamana Yi Sun-Sin ini berada di Gwanghwamun Plaza/Gwanghwamun Square, yang berlokasikan di Sejongno, Jongno-gu di Seoul, Korea Selatan. Plaza ini telah dibuka sejak tahun 2009 silam. 

Gwanghwamun juga menjadi titik awal pertemuan Raja Lee Gon dan Letnan Jeong Tae-eul di Republik Korea. 

Keadilan seorang pemimpin dan keserakahan yang memusnahkan 

Keadilan seorang pemimpin Raja Lee Gon | Sumber: Tribunnews.com
Keadilan seorang pemimpin Raja Lee Gon | Sumber: Tribunnews.com

Melalui cerita ini, para pembaca sekalian akan menyaksikan pengorbanan yang luar biasa yang telah dilakukan oleh Raja Lee Gon, demi menciptakan kesejahteraan rakyatnya di seluruh Kerajaan Corea. 

Bahkan, Raja Lee Gon pun rela mempertaruhkan nyawanya demi menyelamatkan dua dunia, dari keserakahan Lee Lim yang ingin menguasai dunia. Raja Lee Gon selalu menjadi garda terdepan, apapun yang terjadi. 

Keserakahan telah membawa Lee Lim pada pusaran yang menyesatkan hidupnya. Tidak ada lagi rasa kepedulian, yang ada hanyalah sebuah keserakahan, dan pada akhirnya akan menghancurkan hidupnya.

Pertemuan, cinta, dan kasih sayang 

Pertemuan, cinta, dan kasih sayang | Sumber: Wowkeren.com
Pertemuan, cinta, dan kasih sayang | Sumber: Wowkeren.com

Sebuah penantian panjang selama ini akhirnya bisa terwujud, Raja Lee Gon berhasil bertemu dengan seseorang yang telah menolongnya di masa lampau, di saat kejadian berdarah tersebut. 

Foto seorang wanita yang terpajang pada sebuah Id-card atas nama Letnan Jeong Tae-eul, yang telah disimpan oleh Raja Lee Gon sejak puluhan tahun lamanya, kini sosok tersebut telah berada di depan matanya. 

Perempatan Gwanghwamun menjadi saksi pertemuan keduanya. Wanita yang berada di Id-card tersebut bukanlah sebuah ilusi, melainkan dia merupakan sosok wanita yang nyata, seorang polisi berpakaian lengkap dengan atributnya. 

Meskipun sulit menjelaskan bahwa keduanya berasal dari dunia yang berbeda, namun, perasaan cinta yang tumbuh di hati tidaklah bisa dibohongi dan perasaan tersebut sangatlah sulit untuk ditutupi. 

Raja Lee Gon dari Kerajaan Corea telah jatuh cinta kepada Letnan Jeong Tae-eul dari Republik Korea. Di mana keduanya telah saling mencintai, peradaban yang berbeda tidak membuat kisah cinta keduanya berakhir, karena semuanya memang layak untuk diperjuangkan. 

Cinta tanpa sebuah pembuktian hanyalah sebuah omong kosong belaka. Bagaimana para pembaca sekalian, apakah sudah penasaran dengan alur cerita yang disajikan? 

Sebuah perjalanan waktu, fiksi ilmiah, sejarah, fantasi, hingga romansa, beradu menjadi satu membentuk kisah yang tidak terduga. Sebentuk alur cerita yang tidak mudah untuk ditebak. 

Selamat membaca dan selamat meyaksikan!


Sumber pembahasan sejarah: 1, 2, dan 3

Thanks for reading

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun