Apakah jejak cerita tersebut akan menghilang seiring dengan berjalannya waktu? Tentu saja tidak, karena kisah tersebut akan tetap abadi di dalam peradaban dunia maya, karena jejak digital akan tetap merekam. Kamu tidak percaya? Silahkan untuk dicoba.Â
2. Belum tentu ada solusiÂ
Curhat di media sosial tidak akan menemukan sebuah solusi, kamu keliru, bila memilih media sosial sebagai tempat sharing unek-unek kehidupan personalmu.Â
Bisa dikatakan, minimnya tingkat kepedulian yang sebenarnya. Bisa jadi, ada yang menanggapi curahan hatimu hanya sekedar ingin tahu, alias kepo doang. Karena tidak menutup kemungkinan yang terjadi malah demikian.Â
Eh sotoy banget lu? Bukan sotoy, lihat aja komentar para netizen, campur aduk kan? Itulah efeknya kalau curhat bukan pada tempatnya, karena begitu banyak yang menjelma jadi pakar secara dadakan.Â
Tapikan, setidaknya, dengan mencurahkan segala kegundahan di dalam hati bisa memberikan ketenangan. Curhat di media sosial kan bisa membuat hati plong, karena apa yang dirasakan sudah tersalurkan. Eh, ga begitu juga konsepnya.Â
Curhat yang tepat bukan di media sosial, melainkan dengan orang terdekat dan orang yang terpercaya, di mana mereka paling mengetahui duduk permasalahan yang sedang kamu hadapi.Â
3. Bisa mengganggu mentalÂ
Dampak di poin ketiga ini masih berkesinambungan dengan poin kedua, ketika kamu doyan mencurahkan segala macam problematika di media sosial, di saat itulah, kamu tidak akan pernah bisa membungkam pernyataan apapun dari ketikan para netizen yang maha benar dengan segala komentar.Â