Meskipun demikian, kamu harus tetap memperhatikan posisi kamu berada, seperti halnya peribahasa yang satu ini, di mana bumi di pijak di situ langit dijunjung.Â
Begitu pula ketika berada di rumah besar literasi ini, pastikan kamu tidak melanggar syarat dan ketentuan yang berlaku. Sehingga hasil karya literasimu akan tetap abadi menghiasi beranda akun Kompasiana milikmu.Â
Selain itu, sesuatu hal yang tidak terduga hadir dan terwujud melalui Kompasiana, bagaikan mimpi yang telah terbangun dan menjadi kenyataan. Dan ini akan tetap menjadi perjalanan yang tidak akan pernah terlupakan.Â
Artikel jadi "Pilihan" dan masuk jajaran "Artikel Utama"Â
Sebelum centang hijau ditiadakan, ini merupakan salah satu tanda centang yang paling ditunggu setelah verifikasi data "oke". Wah senangnya, ketika nama akun sudah mendapatkan tanda centang, meskipun belum centang biru.Â
Saat masih menyandang centang hijau, artikel yang diunggah tidak serta merta masuk ke dalam kategori Pilihan. Ini yang terkadang bikin deg-degan, tapi pas udah masuk kategori pilihan, bahagianya ga ketulungan, lho.Â
Perjuangan untuk mendapatkan centang biru, dimulai dengan melahirkan tulisan yang bisa ikut serta eksis meramaikan Artikel Utama dan inilah tantangannya.Â
By the way, gomawo Kompasiana, telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mendapatkan verifikasi centang biru, sebelum saya berumur satu tahun di rumah besar literasi ini.Â
Dan untuk pertama kalinya, artikel yang berjudul "Scabies, antara Hidup dan Mati Seekor Kucing", mendapatkan label Artikel Utama dan menghiasi halaman headline dengan begitu menggemaskan. Ya, karena thumbnail-nya seekor kucing yang lucu.Â
Cerita anabul menghantarkan perjalanan yang tidak akan pernah terlupakan, setelah sekian purnama, pada akhirnya angka 0 pada fitur AU telah tergantikan menjadi angka 1 pada dinding profil. Pecah telur juga, yeay.Â
