Smishing, satu kata yang berkaitan dengan SMS penipuan, yang terkadang mencuri perhatian para objek sasarannya dalam balutan pesan teks yang menggiurkan. Adakah solusi yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi smishing?Â
Ketika dunia telah memasuki era digitalisasi seperti sekarang ini dan generasi melek internet pun sudah dilahirkan, nyatanya, pesan teks tetap eksis mengibarkan sayapnya di dunia telekomunikasi.Â
Pesan teks yang dominan bersanding dengan telepon ini dikenal dengan SMS (Short Message Service) atau layanan pesan singkat.Â
Jauh sebelum BlackBerry Messenger (dibaca: BBM) menyapa penduduk bumi di tahun 2005 dan kemudian disusul dengan WhatsApp pada tahun 2009 silam, SMS sudah lebih dahulu mewarnai peradaban di muka bumi dengan pesan teksnya.Â
Tujuan utama adanya SMS adalah untuk mempermudah para penduduk bumi bertukar pesan dalam bentuk teks dengan menggunakan sistem pulsa, karena setiap satu kali SMS yang dikirimkan akan dikenakan biaya, pastinya.Â
Pada masanya, aktivitas berkirim pesan melalui SMS begitu menyenangkan. Terlebih lagi bila mendapatkan notifikasi "gratis SMS sepuasnya ke semua operator hingga pukul 00.00".Â
Sehingga kamu bisa sesuka hati mengirimkan SMS, terlebih lagi terhadap yang tersayang, eh. Bisa dikatakan, SMS berbeda dengan kebanyakan aplikasi layanan perpesanan yang sedang eksis seperti sekarang ini.Â
Misalnya, sebagai pengirim pesan, kamu hanya bisa melihat notifikasi bahwa pesan yang kamu kirimkan tersebut, sudah sampai/belum kepada si penerima.Â
Caranya simpel, tinggal kamu klik pesan yang telah dikirimkan tersebut, lalu tahan dan pilih menu lihat rincian, alhasil tampilan status akan terlihat. Selebihnya? Tidak akan bisa.Â
Seperti halnya, ketika mengirimkan SMS kepada lawan komunikasimu, kamu tidak akan bisa mengetahui, apakah pesan yang kamu kirimkan tersebut sudah dibaca oleh yang bersangkutan atau belum. Selain itu, jumlah kata yang dikirimkan juga cenderung terbatas.Â
Meskipun demikian, Short Message Service (dibaca: SMS) tetap eksis hingga sekarang dan tidak hanya sebatas untuk mengirimkan pesan singkat saja.Â
Kini, layanan pesan singkat ini juga ikut serta sebagai jalur masuknya kode OTP (One Time Password) di berbagai layanan aplikasi, termasuk aplikasi perbankan sekalipun.Â
Kode OTP sangat bersifat rahasia, pihak layanan pun tidak boleh tahu akan nomor yang dikirimkan melalui SMS tersebut. Terbukti, pesan teks begitu penting.Â
Namun ternyata, layanan pesan singkat ini juga dijadikan sasaran empuk oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, demi meraup keuntungan pribadi, dengan cara mengelabui para korbannya.Â
Pernahkah pembaca sekalian mendapatkan teror melalui SMS terkait, "mama minta pulsa"? Bisa dikatakan, teror yang satu ini sangat "ngetrend" pada masanya.Â
Atau pembaca sekalian pernah mendapatkan SMS berupa "undian berhadiah senilai ratusan juta rupiah dari salah satu bank ternama"? Apabila iya, selamat, kamu harus lebih ekstra berhati-hati. Warning.
Bahkan, teror SMS undian berhadiah yang satu ini masih melalang buana di peradaban planet bumi, demi mengganggu/menipu para penghuninya.Â
Pada umumnya, call center gadungan yang pura-pura menjadi operator bank ini, akan mengirimkan pesan singkat kepada nomor yang ditujunya beserta sebuah link yang bisa diklik.Â
Apakah isi link-nya? Yang jelas tidak tahu, namun bisa dipastikan tidak akan aman dan kemungkinan pasti akan berbahaya.Â
Karena suatu bank tidak akan mengarahkan para nasabahnya memasuki link yang tidak jelas. Sudah dipastikan ini adalah SMS penipuan.Â
Bahkan, untuk menginstal aplikasi mobile banking sekalipun, para nasabah akan diarahkan ke Play Store dan bukan mengunduh di sembarang website. Tindakan kejahatan demikian dikenal dengan smishing.Â
Dilansir dari kompas.com bahwa smishing merupakan modus penipuan menggunakan media kirim SMS pada ponsel. Modus penipuan ini juga kerap disebut sebagai SMS phising.Â
Pesan SMS tersebut bisa mengandung sebuah tautan malware atau link berbahaya. Ketika tautan tersebut dibuka maka mengarah ke sebuah informasi palsu yang berupa laman buatan pelaku, contact, atau call center palsu.Â
Pertanyaanya. Bagaimana bisa nomor telepon yang tidak dipublikasikan secara umum, malah dengan mudahnya mendapatkan SMS penipuan, tidak hanya dikirimkan oleh satu nomor saja, tetapi dari berbagai macam nomor yang berbeda-beda? Banyak sekali, kan.
Nah, ketika mendapati SMS yang mencurigakan tersebut, kamu jangan gegabah. Usahakan untuk tenang dan jangan pula kamu senang, karena melihat nominal yang ditawarkan bernilai sangat fantastis. Ingat ya, ga ada uang yang jatuh dari langit tanpa suatu usaha, lho.Â
Ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan, seperti:Â
1. Identitas pengirim SMSÂ
SMS penipuan yang mengatasnamakan undian berhadiah bernilai ratusan juta dari salah satu bank, umumnya akan memiliki awal +62 dan diikuti dengan total 12 digit angka.Â
Bahkan, ketika kamu mendapatkan SMS undian berhadiah secara bertubi-tubi, nomor pengirim pun bisa berbeda-beda.Â
Sudah dipastikan ini adalah operator bank gadungan yang mengirimkan SMS palsu. Bisa banyak gitu ya nomornya.Â
Perlu kamu pahami, call center resmi tidak akan menggunakan nomor telepon 12 digit angka sebagai identitas si pengirim.Â
Call center resmi dari suatu bank, pada umumnya, ketika mengirimkan pesan teks kepada nasabahnya akan tampil langsung dengan nama bank tersebut, misalnya bank ABC. Adakah nomor telepon yang tertera? Tentu saja tidak ada.Â
2. Isi pesan yang dikirimkanÂ
Ketika kamu mendapati SMS penipuan yang mengatasnamakan suatu bank. Tentu saja SMS yang dikirimkan bisa dikatakan tidak jelas, terlebih lagi terkait sapaan.Â
SMS penipuan tersebut hanya menyapa kamu dengan kalimat, "nasabah bank EFG yth...", nah, adakah nama dirimu yang tertera di sana? Tentu saja tidak ada dan ini sudah patut dicurigai. Ibaratnya, ini pesan untuk siapa sebenarnya, lho.
Lebih menariknya lagi, kamu yang mendapatkan SMS tersebut tidak memiliki rekening di bank EFG dan juga bukan pula nasabahnya. Tambah makin curiga, kan.Â
Karena apabila SMS resmi dari suatu bank, kamu sebagai nasabahnya akan langsung di sapa dengan menggunakan nama lengkap.Â
Misalnya, "kepada sdra Rusyda Habibie, terima kasih atas kepercayaan Anda untuk menjadi nasabah di bank EFG..." (apabila ada kesamaan nama, itu hanyalah kebetulan semata, karena ini hanya sebatas ilustrasi).Â
Sudah terlihat secara jelas bukan, dari dua poin di atas bahwa bentuk pesan teks yang dikirimkan pun sudah sangat berbeda dan mencurigakan.Â
Maka dari itu, ada beberapa tahapan yang bisa kamu lakukan, ketika mendapatkan teror SMS penipuan terkait undian berhadiah yang tidak masuk di akal, seperti:Â
Pertama, jangan direspon/abaikanÂ
Ketika kamu mendapatkan teror SMS penipuan tersebut, ada baiknya tidak kamu respon. Lebih baik diabaikan saja, daripada membuang-buang waktu dan membuang-buang pulsa, hanya untuk merespon orang yang tidak jelas dan berujung pada kata tidak bermanfaat. Bukankah begitu?Â
Kedua, jangan mengetuk link yang ditautkanÂ
SMS penipuan undian berhadiah memang pada umumnya melampirkan sebuah link, bahkan kalimat pada pesan teks tersebut juga cenderung memaksa, "silahkan klik pada link xxxxx.abc", misalnya.Â
Dengan kamu mengetuk tautan link tersebut, sama saja dengan kamu sedang uji nyali. Ya, kamu sendiri tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, setelah kamu mengetuk link yang tidak jelas asal muasalnya.Â
Maka dari itu, berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak, jangan ceroboh, apalagi mengambil tindakan secara asal tanpa berpikir panjang.Â
Ketiga, blokir nomor dan hapusÂ
Ketika mendapati SMS penipuan yang sering muncul dan sangat meresahkan, salah satu cara ampuh adalah dengan memanfaatkan fitur blokir.Â
Fitur blokir digunakan agar nomor telepon yang mengirimkan SMS penipuan tersebut, tidak akan bisa mengirimkan pesan tersebut lagi kepadamu.Â
Namun ternyata, saat kamu memblokir dan menghapus nomor penipuan yang mengirimkan SMS tersebut, maka akan tetap muncul (lagi, lagi, dan lagi) nomor penipuan yang baru, alhasil, gugur satu tumbuh seribu.Â
Tenang, meskipun demikian, tetap ada cari lain, jangan bersedih. Yuk, lanjut baca poin keempat.Â
Keempat, aktifkan perlindungan spamÂ
Kini, sebagian besar smartphone telah menyediakan fitur perlindungan spam dan kamu tinggal mengaktifkan fitur yang satu ini. Pada umumnya, fitur ini akan kamu temukan pada bagian pengaturan.Â
Misalnya, apabila kamu merupakan pengguna Android, kamu bisa mengaktifkan perlindungan spam dengan membuka aplikasi pesan.Â
Setelah itu, ketuk ikon tiga yang berada di kanan atas layar smartphone-mu. Lalu ketuk pengaturan, maka akan muncul beberapa opsi, kemudian kamu pilih id pemanggil dan proteksi spam. Selanjutnya tinggal menggeser menu ke kanan. Kode "aktif" akan ditampilkan.Â
Untuk mengaktifkan fitur yang satu ini bisa disesuaikan dengan ketentuan pada smartphone masing-masing, karena terkadang ada sedikit perbedaan pada menu pengaturannya, ya.Â
Mendapati penjelasan pada poin-poin di atas, seharusnya kamu sudah bisa memiliki gambaran yang lebih jelas terkait SMS resmi dari suatu layanan tertentu dan SMS palsu dari para operator gadungan.Â
Maka dari itu, bijaklah menanggapi setiap pesan yang mencurigakan, terlebih lagi bila tidak masuk di akal, seperti halnya pesan undian berhadiah yang menampilkan nilai yang sulit dicerna.Â
Hal ini dilakukan agar kamu tidak mudah terjebak pada tipu daya muslihat dari oknum yang tidak bertanggung jawab, sehingga smishing bisa terhindari.Â
Semoga informasi ini banyak memberikan manfaat. Happy weekend and have a nice day, guys!
Thanks for reading
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI