Misalnya, toner brightening Cantika, memiliki komposisi: aqua, glycerin, propylene glycol, panthenol, ascorbic acid, malic acid dan sebagainya. Sangat jelas kandungan apa saja yang tertera pada produk tersebut. Â
Sementara skincare abal-abal, tidak akan pernah mencantumkan hal demikian. Komposisi dan tanggal kadaluarsa saja sudah tidak ada, apalagi keterangan yang lain. Kosong melompong.Â
Skincare abal-abal mah trabas aja. Para oknum nakal tersebut, bagaikan tidak pernah memikirkan dampak buruk bagi para pemakainya.Â
Apabila mencantumkan detail komposisi yang tidak sesuai dengan standarisasi, misalnya, toner abal-abal Z dengan komposisi: merkuri dan pewarna sintetis. Sudah bisa dipastikan, tidak akan ada yang membeli. Kan ngeri.Â
4. Perhatikan warna dan aromaÂ
Sudah sewajarnya apabila suatu produk perawatan kulit wajah memiliki warna. Namun, warna yang dihasilkan pada umumnya terlihat sangat-sangat natural, bahkan memiliki warna dasar seperti halnya putih dan bening. Dengan aroma skincare yang menyejukkan indra penciuman.Â
Akan tetapi, skincare abal-abal malah sebaliknya, rangkaian produk perawatan tersebut memiliki warna yang sangat-sangat tidak natural, alias ngejreng banget, saking mencoloknya.Â
Bagaikan menggunakan pewarna sintetis untuk menutupi campuran kandungan berbahaya di dalam produk tersebut.Â
Bahkan, kehadiran warna yang begitu mencolok pada skincare abal-abal tersebut juga memberikan aroma yang sangat menyengat dan tidaklah sedap.
Ketika membukanya, aroma skincare yang menyengat tersebut sangat menusuk hidung. Indra penciuman saja sudah menolak untuk menelannya, apalagi kulit wajahmu yang sangat sensitif itu. Sudah dipastikan ini sangat berbahaya.Â